INFO MPR - Terbongkarnya situs prostitusi gay online menunjukkan bahwa kejahatan eksploitasi seks terhadap anak masih eksis di tengah masyarakat. Karena itu, orang tua diminta harus tetap waspada dan terus memperhatikan pergaulan anak-anaknya.
“Apalagi kejahatan seksual ini sudah menjadi musuh di berbagai negara, bukan hanya di Indonesia. Bahkan beberapa negara pernah belajar kepada Indonesia cara menangani situs-situs porno yang sangat banyak,” kata Ketua Fraksi PKS MPR RI Tifatul Sembiring saat menjadi narasumber pada acara Dialog Empat Pilar MPR RI di press room gedung Nusantara III, Senin, 19 September 2016.
Selain Tifatul, hadir narasumber Kepala Divisi Sosialisasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda dalam dialog yang mengetengahkan tema “Fenomena Penyimpangan dan Degradasi Moral di Masyarakat” tersebut.
Maraknya situs porno dan kejahatan seksual, menurut Tifatul, merupakan imbas dari degradasi moral yang banyak terjadi di tengah masyarakat. Karena itu, untuk mengatasinya, harus dimulai dari keluarga.
“Persoalan ini tidak bisa diserahkan hanya pada negara. Rumah tangga harus turut andil, dengan menjadikan rumah sebagai tempat yang aman, tempat menyenangkan bagi semua, sehingga nilai-nilai luhur bangsa bisa disemaikan kepada generasi muda,” kata Tifatul.
Senada dengan Tifatul, Erlinda juga menyatakan kejahatan seksual terhadap anak sudah sangat mengkhawatirkan, apalagi kejahatan seksual terhadap sesama jenis.
Kejahatan seksual sesama jenis, kata dia, berdampak buruk pada korbannya, khususnya anak-anak. “Inilah bahayanya kejahatan seksual sesama jenis. Dia akan menimbulkan kejahatan serupa yang dilakukan para korbannya,” ucap Erlinda.
Yang memprihatinkan, menurut dia, ada sekelompok orang yang sengaja menyebarkan penyakit seks sesama jenis ini agar semakin menyebar di masyarakat. Karena itu, dibutuhkan partisipasi semua komponen bangsa untuk melawan kejahatan seksual terhadap anak. (*)