TEMPO.CO, Jakarta - Arcandra Tahar hanya bisa tersenyum lebar sembari melayangkan telapak tangannya ke pundak seorang anak dan mengelus bahu anak itu. Ini dilakukannya lantaran anak tersebut melontarkan sebuah pertanyaan iseng.
“Bapak sama Pak Jokowi temenan nggak?” ujar anak itu sambil memegang ponsel di tangan dengan gaya seperti ingin mengambil gambar di halaman Masjid Al-Azhar, Jakarta Selatan, Selasa, 16 Agustus 2016.
Anak kecil bereseragam SD Al-Azhar itu meniru para pewarta yang tengah mengambil gambar sembari bertanya kepada Arcandra. Bahkan anak tersebut turut mengambil gambar saat Arcandra berfoto dengan jemaah Masjid Al-Azhar, seperti yang dilakukan para pewarta.
Baca:
Presiden Jokowi Berhentikan Arcandra sebagai Menteri ESDM
Mertua Arcandra: Setahu Saya Hanya Paspor Indonesia
Hindari Wartawan, Menteri Arcandra Lupa Bawa Jas
Kehadiran Arcandra di Mashid Al-Azhar hari ini menarik perhatian sejumlah jemaah Masjid. Senyum simpul tak pernah lepas dari pria yang baru saja dicopot jabatannya dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tersebut.
Arcandra terlihat sabar meladeni permintaan foto. Mulai dari anak-anak, orang dewasa, dan bahkan orang tua, semua dilayaninya. Terhitung belasan orang di lingkungan Masjid yang meminta berfoto bersamanya.
Kedatangan Arcandra ke Masjid Al-Azhar hari ini adalah untuk mengisi kultum pada salat zuhur. Arcandra dan rombongan sempat masuk ke mobil untuk pergi usai memberi kotbah. Namun pada pukul 14.41 WIB, Tempo mendapati Archandra dan stafnya kembali ke masjid.
Arcandra berbincang di dalam masjid dengan sejumlah orang dengan seragam Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan ditemani pula oleh staf Kementerian ESDM. Tak jelas apa yang perbincangkan. Saat Tempo mendekat, salah seorang staf Kementerian ESDM meminta Tempo menyingkir. “Ke sana dulu ya, kami mau berbicara,” katanya.
Arcandra dicopot dari jabatannya sebagai Menteri ESDM pada Senin malam, 15 Agustus 2016, oleh Presiden Joko Widodo. Pencopotan ini terkait polemik Arcandra yang diisukan berkewarganegaraan Amerika Serikat, padahal dirinya menjabat sebagai menteri di Indonesia.
BAGUS PRASETIYO