INFO MPR - Tahapan Final Lomba Cerdas Cermat (LCC) Empat Pilar MPR RI tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sudah dimulai. Pembukaan dan penyambutan peserta putaran final LCC digelar Selasa 9 Agustus 2016 malam di Gedung Nusantara IV, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta. Acara ini dibuka pelaksanaannya oleh Sekretaris Jenderal MPR Ma'ruf Cahyono.
Para peserta terdiri dari pelajar perwakilan dari 34 provinsi Indonesia. Perwakilan ini telah melalui proses seleksi dan terpilih menjadi perwakilan daerahnya yang dimulai sejak Maret hingga Juli. Masing-masing sekolah dari provinsi terdiri dari 10 pelajar didampingi seorang guru dan perwakilan dari dinas pendidikan.
Ma'ruf mengucapkan selamat kepada seluruh perserta serta guru pendamping di Jakarta. Menurutnya, apapun hasil akhir dari kejuaraan ini, para peserta tetap dianggap sebagai para juara. "Kalian masih tetap juara di Jakarta meski nanti harus bersaing dan berkompetisi," ujar Ma'ruf.
Dikatakan Ma'ruf, lomba cerdas cermat (LCC) Empat Pilar MPR adalah bagian dalam upaya membangun karakter bangsa yang digelar berkelanjutan. Sebab, membangun manusia dan karakter bangsa tidak boleh berhenti.
“LCC ini dalam rangka membentuk karakter yang harus dilakukan terus-menerus," tuturnya.
Ma'ruf berpesan kepada para peserta agar tidak sekadar memahami Empat Pilar MPR yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, akan tetapi juga menularkan kepada lingkungan sekitar melalui perilaku yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
"Semangatlah untuk bertanding di Jakarta, jangan hanya punya semangat untuk meraih kemenangan. Apakah dengan kemenangan dan pemahaman yang dimiliki sudah sampai pada tataran kesadaran untuk menjadi dasar perilaku yang sesuai nilai-nilai Pancasila," katanya.
Selain bertanding, para peserta putaran final LCC juga akan mengikuti agenda besar MPR pada bulan Agustus ini, yaitu Sidang Tahunan MPR pada 16 Agustus, peringatan hari Kemerdekaan di Istana Negara, peringatan Hari Konstitusi pada 18 Agustus. "Para siswa bisa melihat bagaimana praktik tata negara yang berlangsung," kata Ma’ruf. (*)