TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Andreas Hugo Pereira, mengatakan keputusan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok maju lewat jalur partai di pemilihan kepala daerah DKI 2017 tak lepas dari faktor partainya.
Andreas berujar, bahkan Ahok kini masih ingin bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Padahal Ahok sudah diusung tiga partai, yaitu Partai NasDem, Partai Hati Nurani Rakyat, dan Partai Golongan Karya. "Kan, orang bisa menilai, siapa yang butuh siapa," ucap Andreas lewat pesan pendeknya, Rabu, 27 Juli 2016.
Perubahan sikap Ahok tersebut, tutur Andreas, menandakan mantan Bupati Belitung Timur itu memerlukan partai. "Kami senanglah kalau Ahok menyadari dia butuh parpol," tuturnya.
Saat disinggung apa yang harus dilakukan Ahok agar PDIP memberi izin untuk berpasangan dengan Djarot, Andreas enggan berkomentar. "Saya enggak mau berandai-andai. Ahok yang tahu," ucapnya.
Wacana duet Ahok-Djarot pun disuarakan Partai Golkar. Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham mengatakan partainya tidak keberatan dengan pasangan tersebut. "Faktanya, pasangan ini cukup solid dan berprestasi," ujarnya di gedung DPP Golkar kemarin.
Tapi PDIP hingga kini masih menutup diri soal sikapnya dalam pilkada DKI mendatang. Menurut Andreas, partainya masih melakukan penyaringan dan pemetaan politik.
AHMAD FAIZ