TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Nasional Duta Joko Widodo Joanes Joko mengatakan organisasinya menilai Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai sosok yang lebih mampu memimpin Jakarta dibanding Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok. "Pendekatan Risma lebih feminim dan mengedepankan dialog itu, sedangkan Ahok cenderung maskulin dan bersifat teknis,” ujar Joanes kepada Tempo, Selasa, 26 Juli 2016.
Menurut Joanes, Risma saat ini adalah figur alternatif pengganti Ahok yang dicari masyarakat Jakarta. Maksudnya, baik Risma maupun Ahok sama-sama memiliki prestasi dalam konteks kepemimpinan daerah. "Ahok juga baik, tapi dalam kenyataan banyak yang tak sependapat dengan pola kepemimpinannya. Di antara relawan Jokowi juga tak sejalan dengan Ahok karena pola itu.”
BACA: Maju Lewat Jalur Parpol, Ahok Berpeluang Besar Didukung PDIP
Joanes mengatakan, figur lain yang maju tanpa pertimbangan prestasi sepadan dengan Ahok berpeluang kecil menang di Pemilihan Gubernur Jakarta 2017. Masyarakat Jakarta, ujarnya, cocok dengan pola kepemimpinan Jokowi yang sempat menjabat gubernur sebelum naik menjadi presiden pada 2014. "Jokowi dulu juga lebih mengutamakan dialog, pendekatan partisipatif. Pola itu tak ada pada Ahok, tapi ada pada Risma,” tuturnya.
Para relawan Jokowi, Joanes mengimbuhkan, juga memperhatikan sisi sejarah dalam mempertimbangkan dukungan terhadap Risma. "Dulu itu Ahok jadi gubernur karena dia menjadi wakil Jokowi. Pasangan Jokowi-Ahok diminati karena figur Jokowi yang berhasil memimpin Solo," ucap Joanes. Namun, baik Duta Jokowi maupun relawan pendukung pemerintahan Jokowi lainnya belum menentukan sikap secara organisasi.
BACA: Sudah Bicara dengan PDIP, Golkar Inginkan Duet Ahok-Djarot
"Jadi dalam organisasi, meski ada yang mendukung Ahok, ada juga yang mendukung Risma, kami biarkan. Setidaknya sampai ada tanda-tanda Presiden lebih ‘srek’ (memilih) siapa sebagai gubernur DKI," kata Joanes.
Baik Ahok maupun Risma belum ada yang mendeklarasikan diri untuk dalam Pilkada DKI 2017. Risma mengaku hanya mengikuti instruksi partai, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Sedangkan Ahok belum jelas kendaraan politiknya. Deklarasi Ahok untuk maju ke Pilgub kabarnya dilakukan saat acara Halal Bihalal yang diselenggarakan organisasi pendukungnya, yaitu Teman Ahok, pada Rabu, 27 Juli 2016.
YOHANES PASKALIS
BACA JUGA
ISIS Akui Menyerang dan Menyandera di Gereja di Prancis
Siswono dan Didik Rachbini Calon Menteri Baru?