Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ratusan Tentara Tertibkan Keramba Apung di Danau Toba

image-gnews
Kunjungan perwakilan Kemenko Maritim ke Keramba Jaring Apung (KJA) milik PT Suri Tani Pemuka Japfa Group di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, 19 Juli 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis
Kunjungan perwakilan Kemenko Maritim ke Keramba Jaring Apung (KJA) milik PT Suri Tani Pemuka Japfa Group di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, 19 Juli 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis
Iklan

MONGABAY.COM, Simalungun - Pemerintah Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, mengirim sekitar 600 tentara dan polisi untuk menggusur ribuan keramba ikan milik warga di pinggir Danau Toba, sejak pekan lalu, Senin 18 Juli 2016.  Operasi pembersihan keramba ini bertujuan untuk memperbaiki penampilan Danau Toba yang kini diproyeksikan sebagai obyek wisata unggulan nasional.

Pada Jumat 22 Juli 2016 lalu, tentara mengangkat dan membersihkan tak kurang dari 247 keramba apung di Dusun Sualan, Simalungun, sebuah dusun berisi 45 kepala keluarga di pesisir Danau Toba. Total ada  1.073 keramba apung di sana.

Menurut warga, tentara datang setiap pagi sepanjang pekan lalu,  untuk membongkar jaring-jaring keramba. Permintaan warga agar penggusuran ini ditunda, karena masih ada ikan di dalamnya, tidak diindahkan pemerintah. Warga memperkirakan kerugian mereka mencapai 6 juta rupiah per keramba. Operasi ini sendiri sudah dihentikan sementara Sabtu 23 Juli 2016 lalu.

“Tolong beri waktu agar ikan yang masih kecil dibesarkan lalu dipanen. Biar kami bongkar sendiri,” ujar Nikson Butar-butar, seorang petani ikan berusia 46 tahun, di Dusun Sualan, Senin 25 Juli 2016.

Baca juga: Pemerintah Kaji Ulang Keramba Apung di Danau Toba

Kebanyakan warga Sualan membesarkan ikan Nila dalam jaring-jaring buatan tersebut. Menternakkan ikan di keramba adalah  satu-satunya mata pencaharian hampir semua warga di sana, selama sekitar dua puluh tahun terakhir. Jika  penggusuran tidak bisa ditunda sampai masa panen ikan, warga minta ganti rugi atas keramba apung yang diangkat dari air.

Ditemui usai meninjau kondisi Danau Toba Senin 25 Juli 2016, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan membantah tudingan pemerintah bakal menggusur semua keramba di sana. "Tidak semua keramba jaring apung dimusnahkan, hanya yang tidak sesuai dengan peraturan lingkungan saja," katanya.

Karena itu, Luhut minta petani dan warga memperbaiki kualitas keramba mereka. "Bisa saja, tapi teknologinya diperbaiki, limbahnya harus diperhatikan,” kata Luhut, pada saat berkunjung ke Pematangsiantar, kota yang dikelilingi kabupaten Simalungun, Senin 25 Juli 2016.

Keberadaan keramba apung di Danau Toba  sudah lama menjadi isu kontroversial di sana. Sebagian masyarakat berpendapat keramba itu mencemarkan air dan mengurangi nilai estetika danau. Padatnya populasi ikan di keramba membuat jumlah pakan meningkat. Sisa pakan yang mengendap di danau dikhawatirkan bisa merusak kualitas air danau dan biota air tawar yang hidup di dalamnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Kemenko Maritim Pastikan Tak Ada Limbah dari Keramba di Danau Toba

Kekhawatiran ini jadi kenyataan pada Mei 2016 lalu, ketika jutaan ekor ikan yang diternakkan secara massal di keramba apung milik warga desa Haranggaol, sekitar 60 kilometer dari Sualan, mati mendadak.  Dinas Perikanan dan Peternakan Sumatera Utara menilai kematian massal ini terjadi akibat kekurangan oksigen terlarut dalam air.  

Pembersihan di Sualan adalah salahsatu usaha pemerintah setempat untuk mengurangi pencemaran sekaligus membangun potensi pariwisata di Danau Toba – salah satu prioritas daerah wisata yang ingin dikembangkan Presiden Joko Widodo. Pada 28 Juni 2016 lalu, lima dari tujuh kabupaten di daerah sekitar Danau Toba  sebenarnya sudah menyetujui pembersihan total keramba apung dalam program yang disebut: “Zero KJA.”

Untuk kasus Sualan, Luhut berpendapat pembersihan harus dilanjutkan guna membangun sektor pariwisata daerah. Tapi dia setuju perlu ada perpanjangan waktu bagi petani ikan. “Kita akan kasih waktu tenggang untuk mereka membersihkan sendiri. Tapi setelah itu kita tidak akan ada toleransi ke mereka. Karena ujung-ujungnya bagaimana turis mau datang kalau bau, kalau limbah?” ujar Luhut.

Nikson, si petani ikan, berkata warga desa menyambut pemberhentian operasi penggusuran keramba. “Kami paling bersih-bersih dan melaksanakan aktifitas seperti biasa dengan keramba yang masih ada,” ujarnya.

ARIA DANAPARAMITA (MONGABAY) | WD

Artikel ini awalnya dipublikasikan di situs berita lingkungan Mongabay. Baca berita orisinalnya di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jangan Lewatkan 5 Kuliner Khas Berastagi

8 Oktober 2022

kota Berastagi. (Soetana Monang Hasibuan)
Jangan Lewatkan 5 Kuliner Khas Berastagi

Selain wisata alam dan religi, bagi siapa pun yang berkunjung ke Kota Berastagi, bisa mencicipi salah satu atau dua dari 5 kuliner khasnya berikut.


Kota Lama Kesawan Medan Dibenahi untuk Jadi Tujuan Wisata Heritage

5 Oktober 2022

Wali Kota Medan Bobby Nasution bersama Konsul AS di Medan Gordon S Church di dalam Gedung Warenhuis, Kota Lama Kesawan, Medan, Sumatera Utara. (Dok ANTARA)
Kota Lama Kesawan Medan Dibenahi untuk Jadi Tujuan Wisata Heritage

Kawasan Kesawan merupakan bagian dari sejarah Kota Medan yang berada di pusat kota.


Bukit Lawang Jungle Trail Run 2022, Event Wisata dan Olahraga Berbasis Budaya

21 April 2022

Seekor induk mawas atau orangutan Sumatera (Pongo abelii) bernama Wati sedang mencari makanan di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) di sisi Bukit Lawang, Kecamatan Bohorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. TEMPO/Abdi Purmono
Bukit Lawang Jungle Trail Run 2022, Event Wisata dan Olahraga Berbasis Budaya

Event Bukit Lawang Jungle Trail Run 2022 diharapkan dapat memulihkan sektor pariwisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.


Cerita Sandiaga Uno Bertemu Orang Utan Saat Naik ke Bukit Lawang

16 April 2022

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat berkunjung ke Bukit Lawang Kabupaten Langkat Sumatera Utara dan berpapasan dengan orang utan. Dok. Kemenparekraf
Cerita Sandiaga Uno Bertemu Orang Utan Saat Naik ke Bukit Lawang

Menurut Menparekraf Sandiaga Uno, kemunculan orang utan yang diperkirakan berusia sekitar 20 tahun itu seolah untuk menyambut ia dan rombongan.


Saat Jokowi Kembali Kunjungi Kampung Ulos Huta Raja yang Sudah Direvitalisasi

3 Februari 2022

Presiden Joko Widodo berbincang dengan salah partonun saat meninjau penataan Kampung Ulos Huta Raja di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Rabu, 2 Februari 2022. (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden)
Saat Jokowi Kembali Kunjungi Kampung Ulos Huta Raja yang Sudah Direvitalisasi

Presiden Jokowi sebelumnya meminta Kampung Ulos Huta Raja direvitalisasi menajdi destinasi wisata yang berkelas.


Melihat Keindahan Istana Maimoon di Medan, Tempat Tinggal Keluarga Kerajaan Deli

12 Agustus 2021

Seorang warga melintas di depan Istana Maimoon Medan, Sumatera Utara, Kamis, 19 Maret 2020. Guna mengantisipasi penyebaran virus Corona atau COVID-19, destinasi wisata Istana Maimoon Kesultanan Melayu Deli di Kota Medan, Sumatera Utara resmi ditutup untuk publik atau umum hingga waktu yang belum bisa ditentukan. ANTARA/Septianda Perdana
Melihat Keindahan Istana Maimoon di Medan, Tempat Tinggal Keluarga Kerajaan Deli

Bangunan Istana Maimoon yang unik menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan.


Wisata ke Medan, 6 Bangunan Bersejarah Unik Ini Tak Boleh Dilewatkan

16 Juli 2021

Maha Vihara Maitreya, Vihara terbesar di Indonesia, Deli Serdang. Tempo/Dhemas Reviyanto
Wisata ke Medan, 6 Bangunan Bersejarah Unik Ini Tak Boleh Dilewatkan

Saat ke Medan, wisatawan harus sempatkan berkunjung ke salah satu destinasi wisata sejarah yang memiliki bentuk bangunan unik ini.


Pulau Berhala di Serdang Bedagai, Pulau Pasir Putih di Batas Selat Malaka

1 Juli 2021

Pulau Berhala di Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Dok.Disbudpar Sumut
Pulau Berhala di Serdang Bedagai, Pulau Pasir Putih di Batas Selat Malaka

Sebagai salah satu pulau terluar Indonesia dan berada di perbatasan negara tetangga, pulau Berhala dijaga oleh Marinir.


Medan Perkenalkan Kesawan City Walk, Pusat Kuliner dan Budaya Asia

29 Maret 2021

Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution (tengah berdiri) bersama pemukul Gordang Sambilan usai peluncuran Kesawan City Walk di Medan, Ahad (28/3/2021). ANTARA/Said
Medan Perkenalkan Kesawan City Walk, Pusat Kuliner dan Budaya Asia

Kesawan City Walk berlokasi di kawasan kota tua yang merupakan bagian dari sejarah Kota Medan.


Wisata Tidur Sawah di Langkat, Kemah di Tengah Hamparan Padi dan Bukit Barisan

18 Maret 2021

Objek wisata Tidur Sawah di Kabupaten Langkat (Antara/Ho)
Wisata Tidur Sawah di Langkat, Kemah di Tengah Hamparan Padi dan Bukit Barisan

Kawasan wisata Tidur Sawah itu dikelola oleh BUMDes Ersada Arih dan pemilik lahan dengan konsep bagi hasil.