TEMPO.CO, Purwakarta - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mengusung tema bambu dalam menata pernak-pernik perkantoran pemerintah dan badan usaha milik daerah bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Purwakarta ke-185 yang jatuh pada 20 Juli 2016.
Pantauan Tempo, Rabu, 20 Juli, setiap pintu gerbang perkantoran dihiasi berbagai ornamen yang terbuat dari kolaborasi peralatan rumah tangga yang berbahan baku bambu. Misalnya boboko (bakul nasi), nyiru (tampah), ayakan (alat penyaring), hihid (kipas), dan tudung cetok (caping).
Bentuk ornamen tersebut ada yang menyerupai manusia, binatang, atau arsitektur bangunan, sehingga enak dipandang dan menarik perhatian. "Menarik dan kreatif," kata Iqbal, seorang mahasiswa asal Subang yang sedang melancong ke Kota Purwakarta.
Ia mengaku tertarik karena suasananya menandakan Sunda baheula atau Sunda masa lalu. "Kita disuguhi suasana desa di kota, jadinya unik."
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyatakan sengaja mengusung tema bambu dalam setiap perhelatan peringatan Hari Jadi Purwakarta. "Alasannya, orang Sunda menggunakan bambu untuk membangun peradabannya," ujarnya.
Orang Sunda, Dedi mengungkapkan, dari membuat perlengkapan dapur sampai tempat tinggal selalu menggunakan bahan baku bambu. “Sebab, Negeri Tirai Bambu itu bagi saya bukan Cina, tapi Sunda. Orang Sunda menggunakan bambu untuk membangun peradaban," tutur bupati yang gandrung dengan pakaian khas Sunda, pangsi lengkap dengan ikat kepala, itu.
Dedi berujar, pemakaian ornamen serba-kerajinan bambu untuk menghias perkantoran pemerintah selama pesta Hari Jadi Purwakarta juga memberikan dampak ekonomi bagi perajin handicraft. "Para perajin bambu di desa yang semula sepi order saban hari omzetnya meningkat berkali lipat. Jadi kami juga membantu para perajin bambu menambah penghasilan mereka," Dedi mengimbuhkan.
NANANG SUTISNA