TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Ade Komarudin berujar telah mendapatkan penjelasan dari wakilnya, Fadli Zon, ihwal katabelece permintaan penjemputan dan pendampingan putri Fadli kepada Konsulat Jenderal Republik Indonesia di New York.
“Saya sudah dapat penjelasan dari Pak Fadli lewat grup WhatsApp,” ujar politikus Partai Golkar yang akrab disapa Akom itu saat ditemui di gedung anggota Dewan, Rabu, 29 Juni 2016.
Namun Akom enggan membuka isi pesan yang dikirim Fadli. Akom berdalih baru melihat judul pesannya sehingga belum dapat menganalisis masalah yang terjadi. “Isinya panjang lebar,” katanya.
Sebelumnya, beredar surat permintaan fasilitas penjemputan dan pendampingan untuk putri Fadli, Shafa, yang akan berkunjung ke New York. Dalam surat itu, tercantum jadwal dan rute penerbangannya.
Baca: Fadli Zon Berjanji Ganti Biaya Penjemputan Anaknya di New York
Surat tersebut berkop dan berasal dari Sekretariat Jenderal DPR yang ditujukan bagi Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di New York. Surat bernomor 27/KSAP/DPR RI/VI/ 2016 tertanggal 10 Juni 2016 tersebut ditandatangani Kepala Biro KSAP (Kerja Sama Antar-Parlemen) Saiful Islam.
Dalam surat tersebut, ditampilkan 12 digit nomor pribadi Shafa. Selain itu, ada nomor kontak Kedutaan Besar Republik Indonesia, Konsulat Jenderal Republik Indonesia, Sekretariat Jenderal DPR, dan Sekretariat Tata Usaha Ketua DPR.
Baca: Surat Permintaan ke KBRI, Fadli Zon: Itu Inisiatif Staf Saya
Fadli sudah membantah permintaan penjemputan dan pendampingan itu. Menurut dia, permohonan penjemputan ini merupakan inisiatif dari stafnya. Ia menyatakan siap mengganti dana uang bensin Konsulat Jenderal yang terpakai.
Permintaan pendampingan itu, menurut dia, tidak ada gunanya. Sebab, anaknya mengikuti kegiatan Stagedoor Manor Camp, yang mengharuskan dia tinggal dan menetap di Loch Sheldrake, sebuah tempat terpencil yang ditempuh 2 jam perjalanan dari New York, tanpa didampingi siapa pun.
BAGUS PRASETIYO