TEMPO.CO, Padang - Lima orang pekerja tambang batu bara menjadi korban dalam ledakan tambang di Desa Salak, Kecamatan Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat. Tambang milik PT Nal itu dilaporkan meledak, Senin malam, 27 Juni 2016, sekitar pukul 22.30 WIB.
"Ada lima orang korban ledakan tambang," ujar Manajer PB Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Barat Suri Hamdazir, Selasa, 28 Juni 2016.
Mereka adalah Siswko, 48 tahun, Kaminuddin Halawa (35), April Syaiful (37), Firman Dedi (43), dan Adi Tusiman (35). Mereka mengalami luka-luka bakar. Tiga orang korban dirawat di Rumah Sakit M. Djamil, Kota Padang, dan dua orang dirawat RSUD Sawahlunto.
Suri mengatakan, menurut laporan anggota Tagana Sawahlunto, sekitar pukul 22.00 WIB terdengar ledakan di lubang H dalam WIUP PT NAL. Setelah dicek, ditemukan lima orang pekerja yang sedang bekerja di lubang H tersebut. Mereka berusaha keluar.
Para pekerja tambang lainnya berusaha menyelamatkan korban. Mereka melakukan tindakan pertama dengan menyiramkan air bersih karena kondisi para korban mengalami luka bakar di atas 50 persen.
"Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti terjadinya ledakan tersebut," ujar Suri.
Informasi yang dihimpun Tempo di Rumah Sakit M. Djamil, Padang, tiga orang korban ledakan tambang itu mengalami luka-luka bakar mencapai 50 persen. Mereka mengalami luka kabar di sekitar tubuhnya, wajah, dan kakinya. Saat ini mereka masih mendapatkan perawatan intensif.
ANDRI EL FARUQI