TEMPO.CO, Jakarta - Calon tunggal Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Tito Karnavian mengatakan, setelah dilantik menjadi Kepala Polri, nanti hal pertama yang ia anggap penting adalah Operasi Ramadaniya. Operasi Ramadaniya adalah sandi operasi Polri dalam pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah. Kegiatan ini sebelumnya bernama Operasi Ketupat.
Tito mengatakan alasannya mengutamakan Operasi Ramadaniya adalah agar Hari Lebaran berlangsung aman dan lancar. Begitu juga dengan arus mudik dan arus balik. "Saya akan secepatnya mempelajari dulu operasi dalam rangka Lebaran ini," katanya sebelum berbuka bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan pemimpin media umum di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis, 23 Juni 2016.
Selain Operasi Ramadaniya, Tito tak lupa menyebutkan, kasus yang mau dia tangani secepatnya adalah terorisme dan gangguan kepada masyarakat. "Saya nanti meminta semua jajaran betul-betul all out untuk turun di titik-titik penting," ucap Kepala BNPT ini.
Titik itu di antaranya stasiun, bandar udara, dan pelabuhan. Menurut dia, personel Polri harus maksimal turun ke lapangan, terutama di Jawa, daerah Brebes.
"Harus turun membantu masyarakat agar masyarakat merasakan kehadiran polisi membantu mereka," kata Tito. Hal ini berlaku agar pelaksanaan Lebaran berjalan lancar.
Presiden Joko Widodo menyodorkan nama Tito sebagai calon tunggal Kapolri, Rabu, 15 Juni lalu. Anggota Komisi III sudah memutuskan Tito sebagai Kapolri setelah berbagai tahapan penentuan, seperti kunjungan ke rumah Tito, juga uji kepatutan dan kelayakan di Kompleks DPR, Kamis, 23 Juni 2016.
REZKI ALVIONITASARI