TEMPO.CO, Malang-Sekolah gratis yang diselenggarakan Perguruan Greatness terancam dibubarkan setelah penduduk setempat mengirim somasi. Mereka beralasan sekolah yang berdiri di perumahan Jalan Bandara Palmerah II, Cemorokandang, Kota Malang, itu mengganggu dan berisik saat kegiatan belajar sedang berlangsung.
Sekolah itu berdiri di rumah sederhana, hanya memiliki beberapa ruang dan bangunan non-permanen yang terbuka. Selebihnya kegiatan diselenggarakan di luar sekolah. Somasi penduduk tersebut juga ditandatangani Ketua RT dan RW setempat. "Saat belajar memang ramai," kata ketua yayasan, Hasanah, penyelenggara sekolah Perguruan Greatness, Rabu 15 Juni 2016.
Dia berharap bisa segera memperbaiki fasilitas dengan membangun gedung permanen. Namun, keterbatasan anggaran memaksa mereka untuk menggunakan fasilitas seadanya. Yayasan hanya mengandalkan bantuan dari donasi karena tidak ada sumbangan dari pemerintah.
Sekolah menampung siswa mulai anak usia dini sampai kelas 4 sekolah dasar. Total sebanyak 50 siswa dari beragam tingkatan dan tanpa dipungut biaya. Perguruan Greatness memiliki 12 pengajar.
Lurah Cemorokandang, Fatchur mengaku menghormati somasi masyarakat. Namun, dia menganggap sekolah tersebut telah membantu banyak warga miskin dan siswa yang berkebutuhan khusus (difabel). "Ya dituruti saja, dengan membangun dinding. Saya meminta karang taruna dan warga membantu," katanya.
EKO WIDIANTO