Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

8 Pria Bersenjata Datangi Warga Penolak Tambang Batubara

image-gnews
Ilustrasi penanganan massa oleh polisi. TEMPO/Kink Kusuma Rein
Ilustrasi penanganan massa oleh polisi. TEMPO/Kink Kusuma Rein
Iklan

TEMPO.CO, Bengkulu - Sebanyak delapan orang pria bersenjata lengkap, yang diduga aparat kepolisian, Rabu dinihari, 15 Juni 2016, sekitar pukul 02.00 WIB, mendatangi rumah Yasman, warga Desa Susup, Kabupaten Bengkulu Tengah.

Yasman merupakan salah seorang dari ratusan warga yang melakukan unjuk rasa menolak tambang batubara bawah tanah milik PT Citra Buana Sraya di Desa Lubuk Unen, Kecamatan Kecamatan Merigi Kelindang, Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu, Sabtu, 11 Juni 2016 lalu.

Menurut salah seorang warga berinisial IR, delapan orang bersenjata itu masuk ke rumah Yasman dengan cara mendobrak pintu depan. Kemudian mereka menarik Yasman secara paksa keluar rumah. “Dua orang anak Yasman, yakni Rozali dan Sugiarto serta isterinya dikurung di dalam kamar depan,” kata IR, yang minta namanya tidak disebutkan secara lengkap.

IR menjelaskan, orang-orang itu beberapa kali menodongkan senjata ke arah dada dan kepala Yasman sebelum diseret ke luar rumah. Sejumlah tetangga Yasman berhamburan keluar rumah dan berteriak setelah mendengar keributan di rumah Yasman. Delapan pria itu mengeluarkan tembakan ke arah udara, lalu pergi begitu saja. "Warga menabuh bedug tanda berkumpul,” ujarnya.

Sesuai yang disaksikan IR, delapan orang bersenjata itu mendatangi rumah Yuyun menggunakan tujuh unit mobil. Dua di antaranya jenis Strada dan satu unit Hilux Patroli. Kedatangan mereka semakin membuat warga yang masih merasa mencekam akibat bentrokan dengan aparat kepolsian saat unjuk rasa terjadi.

Kepala Kepolisian Daerah Bengkulu Brigadir Jenderal M Ghufron mengaku belum mendapatkan laporan ihwal perilaku delapan orang bersenjata itu. Ia justru membantah ada upaya penculikan terhadap warga. “Apakah ada warga yang dibawa atau diculik? Kalaupun ada warga yang dibawa, apakah salah polisi menangkap orang yang menjadi tersangka,” ucapnya.

Gufron menjelaskan, saat ini aparat Polda masih melakukan pemeriksaan terkait unjuk rasa itu. Jika dari hasil pemeriksaan diketahui ada yang layak dijadikan tersangka, maka tidak tertutup kemungkinan sesegera mungkin dilakukan penangkapan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemeriksaan meliputi alasan penolakan warga terhadap tambang batu bara itu, siapa saja yang menolak, siapa yang mengorganisir unjuk rasa, siapa saja yang membuat kerusuhan. Polisi juga mengusut prosos pemberian izin pertambangan.

Seperti diberitakan sebelumnya, sekitar 500 orang warga dari 12 desa di Kecamatan Merigi Kelindang dan Kecamatan Merigi Sakti melakukan unjuk rasa menolak tambang baru bara itu. Mereka khawatir karena lokasi pertambangan berada di bawah tanah yang menjadi kawasan pemukiman dan ladang warga. Namun unjuk rasa diwarnai bentrokan.

Pasukan Brimob yang lebih dulu datang ke lokasi perusahaan menghadang warga sambil mengeluarkan tembakan serta gas air mata. Sembilan orang warga mengalami luka. Seorang polisi terkena luka bacok.

Warga berupaya menutup perusahaan karena sudah berkali-kali meminta pemerintah menutupnya, tapi tidak digubris. Setelah terjadi unjuk rasa, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah menutup PT Citra Buana Sraya untuk sementara.

PHESI ESTER JULIKAWATI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Seorang Polisi di Blitar Diduga Lakukan Pencabulan

14 Juli 2018

Ilustrasi (atoday.com)
Seorang Polisi di Blitar Diduga Lakukan Pencabulan

Seorang anggota Polsek Kesamben, Kabupaten Blitar diamankan kesatuannya setelah mencoba melakukan pencabulan terhadap seorang perempuan.


Polisi Bebaskan Warga Korea Petinggi SnowBay yang Pesta Narkoba

5 Februari 2018

Pengunjung bersepeda di depan Wahana SnowBay Waterpark, kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, 17 Desember 2015. Dok.TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Polisi Bebaskan Warga Korea Petinggi SnowBay yang Pesta Narkoba

Enam warga Korea Selatan yang pesta narkoba di Diskotek Golden Crown, kabarnya dibebaskan polisi setelah membayar Rp 1,6 miliar.


Polda Metro Telusuri Pemasok Sabu untuk Dua Polisi Lalu Lintas  

24 Agustus 2017

Ilustrasi penyitaan barang bukti narkotika sabu. Tempo/Marifka Wahyu Hidayat
Polda Metro Telusuri Pemasok Sabu untuk Dua Polisi Lalu Lintas  

"Kalau dia sudah sadar pakai narkoba dan anggota Polri, ya harus diproses, dihukum, juga dipecat," kata Nico.


Korban Salah Tembak Ayahnya Dikenal sebagai Murid Baik  

26 April 2017

Ilustrasi Penembakan Polisi. ANTARA FOTO/Ampelsa
Korban Salah Tembak Ayahnya Dikenal sebagai Murid Baik  

Remaja yang tewas akibat salah tembak oleh ayahnya sendiri, yang seorang polisi, dikenal sebagai siswa yang baik dan sopan.


Dikira Maling, Polisi Tembak Mati Anaknya Sendiri  

26 April 2017

Ilustrasi penembakan. (AP Photo/Robert Ray)
Dikira Maling, Polisi Tembak Mati Anaknya Sendiri  

Ceroboh menggunakan senjata api, seorang polisi di Bengkulu menembak anaknya sendiri yang baru berusia 14 tahun.


Polisi Koboi Tembak Satu Keluarga, 11 Saksi Diperiksa Propam

20 April 2017

Ilustrasi pembunuhan mengunakan pistol. Tempo/Indra Fauzi
Polisi Koboi Tembak Satu Keluarga, 11 Saksi Diperiksa Propam

Kapolda Sumatera Selatan memastikan saat ini pihaknya melakukan penyelidikan terhadap peristiwa penembakan satu keluarga oleh aparat di Lubuklinggau


Penembakan Satu Keluarga oleh Aparat, Polres Periksa Bripka K

20 April 2017

Ilustrasi penembakan. (AP Photo/Robert Ray)
Penembakan Satu Keluarga oleh Aparat, Polres Periksa Bripka K

Kapolres Lubuklinggau mengungkapkan pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap seorang anggotanya Bripka K, terkait kejadian penembakan satu keluarga.


Kapolda Jawa Timur Berhentikan Tak Hormat 6 Perwira dan Bintara  

17 April 2017

TEMPO/ Machfoed Gembong
Kapolda Jawa Timur Berhentikan Tak Hormat 6 Perwira dan Bintara  

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur memberhentikan tidak dengan hormat enam polisi berpangkat perwira dan bintara yang melanggar kode etik kepolisian.


Tes Urine, 5 Polisi Tolitoli Positif Narkoba  

8 April 2017

TEMPO/ Machfoed Gembong
Tes Urine, 5 Polisi Tolitoli Positif Narkoba  

Lima polisi di Polres Tolitoli terungkap menggunakan narkoba saat dilakukan tes urine.


Gunakan Jaringan RTRW Net, Polda Bengkulu Tangkap Pemilik Warnet

3 April 2017

Warung Internet. Tempo/Arnold Simanjuntak
Gunakan Jaringan RTRW Net, Polda Bengkulu Tangkap Pemilik Warnet

Polisi jelaskan penggunaan jaringan RT/RW net harus memiliki izin dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.