TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anggota Polsek Kesamben, Kabupaten Blitar diamankan kesatuannya setelah mencoba melakukan pencabulan terhadap seorang perempuan. Polisi masih mendalami kasus tersebut meski belum ada laporan dari korban.
Kepala Kepolisian Resor Blitar Ajun Komisaris Besar Anissullah M. Ridha mengaku tengah menahan seorang anggota Polsek Kesamben berinisial ES. “Dia diduga melakukan pencabulan berlatar suka karena sering bertemu (korban),” kata Anissullah kepada Tempo, Jumat 13 Juli 2018.
Baca juga: Pencabulan 4 Siswa SD Depok oleh Guru, Begini Modusnya
Saat ini polisi masih memeriksa ES yang diduga melakukan pencabulan terhadap WN, 38 tahun, warga Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar. Ibu dua anak ini diduga menjadi korban pencabulan ES meski tidak terjadi tindak perkosaan.
Kapolres juga mengklarifikasi kabar yang beredar luas di masyarakat, bahwa ES telah melakukan upaya perkosaan terhadap korban yang berstatus janda beranak dua. “Tidak ada upaya perkosaan,” tegas Anissullah.
Bahkan sampai saat ini, polisi juga belum menerima laporan dari pihak manapun, termasuk korban atas tindak pencabulan yang dilakukan ES. Penegasan itu disampaikan Anissullah menanggapi informasi telah dilaporkannya ES kepada pimpinannya di Polsek Kesamben pascaperistiwa yang terjadi Jumat, 5 Juli 2018 lalu.
Sementara itu informasi di lapangan menyebutkan, ES mendatangi kediaman WN yang sekaligus berfungsi sebagai toko pakaian. Antara ES dan WN sudah saling kenal, dimana ES juga kerap keluar masuk di toko milik korban. Di ruko tersebut, WN tinggal bersama dua anaknya, yakni FT, 20 tahun dan SL, 10 tahun.
Kepada wartawan, FT menuturkan jika ibunya nyaris diperkosa oleh polisi berinisial ES. Peristiwa itu disaksikan adiknya SL saat pulang dari mengaji. Ketika memasuki rumah, siswa sekolah dasar itu mendengar ibunya berteriak-teriak. “Adik saya melihat ibu berontak saat dipeluk Pak ES,” kata FT.
Kehadiran FT membuat ES menghentikan perbuatannya. Apalagi WN dan FT kemudian mengunci diri di dalam kamar dan meninggalkan ES yang diduga dalam kondisi mabuk.
Peristiwa itu akhirnya diketahui polisi setelah ramai diperbincangkan di media sosial. Kapolres memastikan akan memeriksa anggotanya meski belum ada laporan dari korban.