TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mencanangkan salah satu tempat di gedung Siolo, Jalan Tunjungan, Surabaya, sebagai tempat untuk mengembangkan industri kreatif. Risma menganggap perlu adanya tempat khusus bagi para pelaku industri kreatif yang jumlahnya cukup banyak di Kota Surabaya.
“Rencananya nanti lantai empat gedung ini (Siola) akan dijadikan tempat industri kreatif,” kata Risma setelah meresmikan Popular Culture Convention (Popcon) Surabaya 2016, Sabtu, 4 Juni 2016.
Menurut Risma, para pelaku industri kreatif selama ini terkesan masih takut. Padahal, kata Risma, industri kreatif semacam itu tidak akan pernah mati. “Nah, dengan event seperti ini tidak perlu takut lagi untuk mengeluarkan kreasinya,” katanya.
Risma berharap adanya event Popcon yang berskala nasional akan melahirkan lebih banyak pelaku industri kreatif di Kota Surabaya. “Kami akan memberikan ruang itu kepada mereka dan mereka akan belajar sendiri karena ini bidangnya,” ujarnya.
Risma mengaku sudah mengajak beberapa para pelaku industri kreatif untuk memamerkan produk mereka selama pelaksanaan konferensi perkotaan yang bakal digelar pada Juli mendatang.
Sedangkan Ketua Dewan Kreatif Surabaya (DKRS) Thomas Hanandry mengatakan potensi pelaku industri kreatif di Kota Surabaya sangat besar. Sayangnya, warga Surabaya belum familiar dengan adanya produk-produk industri kreatif. “Jadi, pola pikirnya yang harus diubah,” katanya.
Selain itu, Thomas selalu bertanya-tanya dengan adanya para kreator yang sudah go internasional, tapi ternyata belum mendapatkan pasar di Kota Surabaya. ”Nah, lingkungan kreatif itu yang harus diubah juga, sehingga mereka lebih melek produk industri kreatif,” ujarnya.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Baca juga:
Bunuh Diri Mahasiswa UI: 3 Alasan Kenapa Rahasia Ini Perlu Diungkap
Mahasiswa UI Bunuh Diri: Teman Kos Mulai Takut karena...