Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Iklan Antirokok Kemenkes dari Kisah Nyata di Muara Angke

image-gnews
Menkes Nilla F Moeloek meresmikan iklan layanan anti merokok bertajuk
Menkes Nilla F Moeloek meresmikan iklan layanan anti merokok bertajuk "Suara Hati Anak". Kampanye ini ditujukan untuk para orang tua yang menjadi perokok agar berhenti merokok untuk menyelamatka masa depan anak-anak mereka. TEMPO/Lucky
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila F. Moloek meluncurkan iklan layanan masyarakat antirokok untuk menekan bertambahnya perokok belia, Jumat, 27 Mei 2016. Iklan layanan berjudul Suara Hati Anak itu diambil dari kisah nyata seorang perokok di Muara Angke, Jakarta Utara, yang karena kebiasaan merokok itu akhirnya membuat kehidupan anak-anaknya terbengkalai.

Peluncuran iklan layanan bertepatan dengan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) 2016. Rencananya iklan tersebut bakal ditayangkan delapan stasiun televisi nasional selama empat minggu berturut-turut. “Saya yakin lewat iklan layanan semacam ini, dapat menekan jumlah angka perokok pemula. Yang kami sasar adalah generasi muda agar tidak menjadi calon perokok pemula," kata Nila.

Menurut dia kencenderungan perokok di kalangan generasi muda semakin meningkat. Yang paling memprihatinkan adalah banyaknya anak yang mulai merokok di usia belia. Kecenderungan itu, kata dia,  hampir terjadi di seluruh  Indonesia.

"Bahkan persentase perokok di usia 15 tahun ke atas terus meningkat dari 34,2 persen pada 2007 menjadi 36,3 persen pada 2013," tuturnya.

Nila juga menerangkan hasil survei  Global Youth Tobbacco Survey (GYTS) tahun 2014 di Indonesia yang menunjukan prevalensi perokok anak usia 13-15 tahun sebesar 20,3 persen. Dari data survei ini menujukan bahwa anak-anak mengaku pernah melihat iklan promosi rokok di toko dengan persentase 60,7, melihat perokok di televisi, video dan film sebesar 67,7 persen dan pernah ditawari oleh sales rokok 7,9 persen.

Data tersebut juga menyatakan bahwa 70,1 persen pernah melihat pesan antimerokok di media dan 71,3 persen berpikir untuk berhenti merokok karena peringatan kesehatan bergambar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Pesan-pesan kesehatan tentang bahaya merokok yang kita tayangkan sebenarnya mendapat perhatian dari anak-anak kita yang merupakan investasi masa depan bangsa,” ujar Nila.

Selain meluncurkan iklan layanan, Nila juga berjanji untuk melakukan audiensi ke sejumlah perusahaan rokok agar dapat menekan jumlah calon perokok pemula.

“Saya akan datangi mereka karena sesuai perundang-undangan rokok  hanya boleh dikonsumsi atau dijual kepada anak di bawah 18 tahun. Itu aturan yang harus dipatuhi oleh perusahaan rokok,” ujar Guru Besar Kedokteran Universitas Indonesia ini.

LUCKY IKHTIAR RAMADHAN

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hari Demam Berdarah ASEAN, Bagaimana Awalnya?

15 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Hari Demam Berdarah ASEAN, Bagaimana Awalnya?

ASEAN Dengue Day diperingati setiap 15 Juni, upaya untuk mengurangi kasus demam berdarah utamanya di wilayah Asia Tenggara.


Kementerian Kesehatan Rusia Umumkan Vaksin untuk Lawan Kanker Masuk Tahap Finalisasi

21 hari lalu

Kecintaan Veronica Leaning, 78 tahun, pada kisah Harry Potter mendorongnya membuat suatu permintaan tak biasa sebelum ajal menjeput. Leaning, yang seorang penderita kanker, ingin acara pemakamannya bertema Harry Potter. sumber: Grimsby Telegraph/mirror.co.uk
Kementerian Kesehatan Rusia Umumkan Vaksin untuk Lawan Kanker Masuk Tahap Finalisasi

Vaksin kanker ini dikembangakan bersama-sama oleh beberapa tim peneliti dan didanai oleh Rusia.


Kemenkes Evaluasi Penerapan Kelas Standar BPJS Kesehatan

22 hari lalu

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Gufron Mukti saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024. Rapat tersebut membahas penjelasan pelaksanaan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) dalam Perpres 59 tahun 2024 tentang perubahan ketiga atas peraturan Presiden nomor 82 tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, dan membahas perkembangan penataan koordinasi benefit antara BPJS Kesehatan dengan asuransi swasta dan pembiayaan inovatit demi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan JKN. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kemenkes Evaluasi Penerapan Kelas Standar BPJS Kesehatan

Kementerian Kesehatan masih melakukan evaluasi penerapan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) BPJS Kesehatan.


Kemenkes Ancam Cabut Izin Praktik Tenaga Medis dan Kesehatan yang Pakai Calo SKP

29 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai membahas kerjasama program Gas-Kipas Stunting bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Kantor Apindo, Jakarta pada Rabu, 8 Mei 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Kemenkes Ancam Cabut Izin Praktik Tenaga Medis dan Kesehatan yang Pakai Calo SKP

Kemenkes akan segera menerbitkan peraturan pengawasan praktik percaloan untuk membantu tenaga medis dan kesehatan mendapatkan Satuan Kredit Profesi.


Vape Tidak Bisa Dianggap Lebih Aman dari Rokok Konvensional

29 hari lalu

Seorang pria merokok vaporizer elektronik, juga dikenal sebagai e-cigarette atau vape, di Toronto, 7 Agustus 2015.[REUTERS / Mark Blinch]
Vape Tidak Bisa Dianggap Lebih Aman dari Rokok Konvensional

Paparan uap vape tidak hanya berdampak pada manusia tetapi juga pada lingkungan.


Peneliti Sebut Rokok Sebabkan Stunting dan Tingkatkan Angka Kemiskinan

29 hari lalu

Ilustrasi berhenti merokok. Pexel/George Morina
Peneliti Sebut Rokok Sebabkan Stunting dan Tingkatkan Angka Kemiskinan

Perokok lebih memilih membeli rokok dibanding membelanjakan untuk kebutuhan yang lebih penting.


Kelompok Sipil Gelar Gerakan SOS Kampanyekan Bahaya Rokok di CFD Jakarta

30 hari lalu

Lentera Anak bersama World Cleanup Day (WCD) Indonesia menggelar aksi di kawasan Car Free Day, Bundaran HI, Jakarta, Minggu, 28 Mei 2023. Lentera Anak bersama World Cleanup Day (WCD) Indonesia melakukan aksi plogging yaitu aksi clean up cigarette buts atau memungut sampah puntung rokok. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kelompok Sipil Gelar Gerakan SOS Kampanyekan Bahaya Rokok di CFD Jakarta

Dia mengatakan rokok tidak hanya berdampak penyakit pada orang yang hidup di masa ini. Namun juga di masa depan.


Bahaya Paparan Vape bagi Orang Sekitar Menurut Pulmonolog

30 hari lalu

Ilustrasi rokok elektrik atau vaping dan rokok tembakau atau konvensional. Shutterstock
Bahaya Paparan Vape bagi Orang Sekitar Menurut Pulmonolog

Paparan uap vape tidak hanya berdampak pada manusia tetapi juga lingkungan. Berikut bahayanya menurut pulmonolog di RSUI.


Spesialis Paru Ingatkan Vape Tak Lebih Aman dari Rokok Biasa

30 hari lalu

Ilustrasi vape. sumber: AFP/english.alarabiya.net
Spesialis Paru Ingatkan Vape Tak Lebih Aman dari Rokok Biasa

Dokter paru mengatakan mengisap vape atau rokok elektrik dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, sama seperti rokok biasa.


Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2024, Ini 10 Tips Kendalikan Tembakau di Indonesia

31 hari lalu

Ilustrasi berhenti merokok. Pexel/George Morina
Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2024, Ini 10 Tips Kendalikan Tembakau di Indonesia

Tjandra Yoga menawarkan 10 solusi untuk melindungi generasi muda kita dari bahaya merokok (termasuk rokok elektronik).