TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah diminta bersiap-siap terhadap lonjakan warga lanjut usia (lansia) beberapa tahun mendatang. Dari data yang dikumpulkan Bank Dunia dalam beberapa dekade terakhir, kawasan negara-negara di Asia Timur dan Pasifik (ATP) telah mengalami transisi demografi—perubahan pertambahan penduduk yang dulu terus naik menjadi stabil—yang drastis.
"Hal ini didorong oleh beberapa hal, dari penurunan angka kesuburan yang drastis, disertai pesatnya angka harapan hidup, telah menyebabkan percepatan dan skala penuaan populasi yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Phillip O'Keefe, ekonom Bank Dunia, dalam diskusi yang bertajuk Panjang Umur dan Sejahtera di kantor Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Senin, 23 Mei 2016.
Di ATP, termasuk Indonesia, Bank Dunia memprediksi adanya peningkatan sebesar 7-14 persen pada jumlah penduduk di atas 65 tahun ke atas dalam waktu dua hingga tiga dekade ke depan. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan negara-negara yang tergabung dengan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), seperti Inggris, Amerika, dan Prancis.
Sedangkan untuk pertumbuhan lima tahunan penduduk usia 65 tahun ke atas, Asia Timur mencapai rata-rata pertumbuhan mencapai 22 persen. Angka ini merupakan kedua terbesar setelah negara-negara dari Middle East and North Africa (MENA).
"Pada 2060, persentase rata-rata penduduk 65 tahun ke atas di Asia Timur akan mendekati OECD. Dengan negara-negara ATP dan Cina yang mempunyai tingkat pendapatan yang tinggi," kata O'Keefe.
Karena itu, ia menyebutkan pemerintah Indonesia perlu lebih memperhatikan pertumbuhan masyarakatnya, terutama lansia. Karena jika tidak ditangani secara benar, hal ini justru akan menambah beban kemiskinan.
"Kebanyakan yang dilakukan negara-negara lain adalah memperluas sistem pensiun mereka. Jadi, ada dukungan dana untuk para lansia. Juga mengembangkan sistem kesejahteraan bagi lansia, sehingga anak-anak mereka yang ada di usia produktif bisa bekerja dengan bebas," kata dia.
EGI ADYATAMA