TEMPO.CO, Nusa Dua - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy atau Romi mengapresiasi siapa pun dari delapan calon Ketua Umum Partai Golkar yang terpilih. Romi berharap ketua yang terpilih melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar 2016 di Bali ini menjadi kolega partai dari DPP ataupun DPR. ”Munaslub ini sekaligus menghasilkan kepemimpinan yang solid dan efektif,” ujarnya saat menghadiri pembukaan Munaslub Golkar di Nusa Dua, Bali, Sabtu, 14 Mei 2016. ”Siapa pun yang terpilih bagi PPP adalah teman dan kolega kami membangun bangsa ke depan.”
Ia menjelaskan bahwa Munaslub Golkar kali ini merupakan proses demokrasi partai berlambang pohon beringin itu secara terbuka. Proses ini juga mengakhiri spekulasi tentang situasi munaslub yang disebut-sebut kurang demokratis.
Romi menilai munaslub kali ini menjadi momentum pembenahan di tubuh partai Golkar. "Ini titik balik Partai Golkar setelah 1,5 tahun menjalani hal yang sama dengan PPP,” tuturnya. Ia berharap hasil pemilihan Ketua Umum Golkar nanti bisa bersama-sama mendukung pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. ”Golkar diharapkan secara bersama-sama seutuhnya mendukung pemerintahan ini sampai 2019 agar persoalan bangsa ini cepat selesai.”
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menyampaikan hal senada terkait dengan pelaksanaan Munaslub Golkar. Menurut dia, munaslub merupakan momentum pembuktian kepada publik bahwa Golkar sudah bersatu. ”Benar-benar terjadi rekonsiliasi,” katanya saat ditemui seusai kampanye calon ketua umum, Jumat, 13 Mei 2016.
Akbar berharap munaslub ini mampu menghasilkan keputusan-keputusan yang menjamin Golkar bisa meraih perolehan suara yang semakin baik nantinya. Soalnya, kata dia, dalam dua kali pemilu, perolehan suara Golkar terus menurun. ”Munaslub akan kami jadikan momentum untuk bangkit kembali meraih dukungan suara yang signifikan.”
BRAM SETIAWAN