TEMPO.CO, Semarang - Meluapnya air laut (rob) di kawasan pantai utara Kota Semarang, Jawa Tengah, menyebabkan jalan masuk ke kota tersebut terputus. Luapan rob terjadi sejak Sabtu petang, 14 Mei 2016. Rob juga menenggelamkan jalan kawasan Citarum dalam kota, tepatnya di depan Rumah Sakit Panti Wilasa.
“Rob membuat perjalanan terhambat hingga empat jam,” kata Imam Jatmiko, seorang pengguna jalan, Sabtu malam, 14 Mei 2016.
Sejak di Demak, dia terjebak antrean panjang akibat jalan yang tergenang di kawasan Genuk, Kota Semarang. Imam yang usai belanja pakaian di Kabupaten Kudus, harus menunggu antrean sepanjang 30 kilometer, sejak pukul 18.30. Pada pukul 20.30 WIB, baru bisa masuk Kota Semarang. “Itu pun harus dialihkan lewat jalan tol. Kalau tidak, tak mungkin bisa lewat karena luapan air memacetkan mesin,” kata Imam.
Tercatat titik rob yang merendam jalan terjadi di kawasan pertigaan Genuk, Terboyo, dan bawah jalan tol Kaligawe ke arah arteri Jalan Yos Sudarso.
Menurut Imam, pada 2016 ini rob besar baru pertama kali terjadi. Menurut dia, bila banjir rob seperti itu terus terjadi, dikhawatirkan akan mematikan jalur perekonomian Kota Semarang, yang memerlukan suplai kebutuhan perdagangan dari wilayah timur, yakni dari Kabupaten Demak, Kudus, Pati, Jepara, dan sekitarnya. “Ini akan menaikkan biaya pengangkutan,” katanya.
Alvian, warga Kota Semarang, menyebutkan luapan air laut ternyata juga menggenangi kawasan Kota Lama, Semarang, hingga kawasan Citarum. “Macet akibat rob juga terjadi di depan Rumah Sakit Panti Wilasa, Citarum,” kata Alvian.
Dia terjebak antrean kendaraan saat hendak menuju ke Pedurungan. Kemacetan yang terjadi saat petang itu sangat mengganggu karena bertepatan dengan jam sibuk saat warga Semarang kembali ke rumah.
Pakar hidrologi Universitas Diponegoro, Semarang, Robert Kodoati, menilai Kota Semarang belum bisa lepas dari genangan air dan banjir, kondisi ini akibat kontur tanah di kawasan Semarang lebih rendah dari permukaan laut. “Karena tanah di Semarang berada di bawah permukaan laut. Kalau tumpah ya rob dan banjir bila hujan datang,” katanya.
EDI FAISOL