TEMPO.CO, Bangkalan -Menjelang pergantian Kepala Kepolisian Resor Bangkalan, pejabat pemerintah, anggota Dewan dan pejabat desa diminta tidak melayani berbagai bentuk permintaan sumbangan untuk biaya serah terima jabatan.
"Kapolres tidak pernah melakukan hal-hal semacam itu," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Polres Bangkalan Ajun Komisaris Bidarudin, Senin 9 Mei 2016.
Polisi, kata dia, memang belum menerima laporan penipuan berkedok minta yang mengatasnamakan kapolres. Namun kemungkinan tersebut harus tetap diwaspadai karena berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, momen mutasi perwira dimamfaatkan para penipu meminta uang kepada pejabat daerah.
Bidarudin menuturkan, sekitar empat tahun lalu, saat dirinya menjabat Kepala Polsek Klampis, Ketua DPRD Bangkalan saat itu, Ali Wahdin, menemuinya dan menanyakan kebenaran pesan pendek permintaan sumbangan untuk biaya pisah sambut dengan pejabat yang baru. "Saya bilang pesan pendek itu tidak benar," kata dia.
Bidarudin menyarankan masyarakat bertanya lebih dahulu ke Polres bila ada pesan pendek minta sumbangan dengan mengatasnamakan Kapolres. Ciri pesan pendek tipuan biasanya dilengkapi dengan nomor rekening serta tertera nama penerimanya.
Bidarudin juga menyebarkan imbauan serupa lewat lama resmi facebook Polres Bangkalan. "Saya pastikan kalau ada pesan pendek kapolres minta dana, itu tidak benar," ucapnya.
Rencananya serah terima jabatan Kapolres Bangkalan akan berlangsung di Polda Jawa Timur Kamis besok. Kapolres sebelumnya, Ajun Komisaris Besar Windiyanto Pratomo digantikan Ajun Komisaris Besar Anisullah M. Ridha.
Selain Kapolres Bangkalan, Mabes Polri juga memutasi 21 Kapolres di wilayah Jawa Timur. Salah satunya Kapolres Pasuruan Ajun Komisaris Besar Sulistiyono yang digeser menjadi Wakil Direktur Polisi Air Polda Jawa Timur.
MUSTHOFA BISRI