Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seniman Tabur Bunga di Eks Markas Radio Bung Tomo  

Editor

Zed abidien

image-gnews
Petugas satpol PP menyegel Rumah bekas Radio Pemberontakan Bung Tomo yang dirobohkan karena melanggar Perda, pada 4 Mei 2016. TEMPO/Mohammad Syarrafah
Petugas satpol PP menyegel Rumah bekas Radio Pemberontakan Bung Tomo yang dirobohkan karena melanggar Perda, pada 4 Mei 2016. TEMPO/Mohammad Syarrafah
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Sebanyak 50 seniman yang tergabung dalam kelompok Arek-arek Suroboyo menggelar tabur bunga di eks Markas Radio Bung Tomo, Jalan Mawar Nomor 10, Surabaya, Jumat, 6 Mei 2016. Mereka menunjukkan keprihatinannya terhadap cagar budaya yang berjasa membangkitkan semangat arek-arek Suroboyo pada masa kemerdekaan itu.

Para seniman ini menaburkan bunga satu per satu secara perlahan. Tabur bunga itu dilakukan tepat di depan pintu masuk yang saat ini sudah digembok oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surabaya. Sepanjang pintu masuk itu tersebar bunga-bunga yang biasanya dipakai ketika berkunjung ke kuburan.

Baca: Pemkot Segel Eks Markas Radio Bung Tomo Setelah Dirobohkan

Koordinator aksi, Cak Oyot, mengatakan tabur bunga itu merupakan bentuk kedukaan yang luar biasa warga Surabaya. Terutama bagi arek-arek Suroboyo yang pernah memiliki sejarah di rumah tersebut. “Kami nelangsa melihat penghilangan cagar budaya yang sangat bersejarah ini,” kata Cak Oyot kepada wartawan seusai aksi.

Menurut dia, dari dalam rumah ini cikal bakal Kota Surabaya terjadi. Sebab, sang pahlawan Bung tomo selalu mengobarkan semangat perjuangan arek-arek Surabaya untuk terus maju dan melawan para penjajah kala itu. “Hanya dengan radio pemberontakan Bung Tomo, semangat arek-arek Suroboyo kembali terkobar untuk terus melawan dan melawan,” tuturnya.

Sayangnya, rumah tempat pengobar semangat itu sudah dirobohkan dan rata dengan tanah. Dia bersama teman-temannya mengaku sangat berduka. Oleh karena itu, dia bersama teman-temannya meminta kepada pihak kepolisian untuk mengusut pembongkaran cagar budaya ini. “Pelakunya harus dikenai sanksi,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Rumah Bekas Tempat Pemancar Radio Bung Tomo Dirobohkan

Peserta aksi lainnya, Tita Santia, juga meminta kepada Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan untuk terus memantau dan menyelesaikan penelitiannya. Termasuk, apabila bangunan ini harus direnovasi seperti semula. “Tapi tetap, nilai historikalnya itu sudah tidak ada,” katanya.

Tita mengusulkan supaya lahan seluas 15 x 30 meter itu diganti dengan monumen untuk mengingatkan perjuangan Bung Tomo. Alasannya, walaupun bangunan itu direnovasi dan dikembalikan seperti semula, sudah menghilangkan nilai sejarahnya. “Alangkah lebih baik jika dibangun monumen supaya generasi penerus paham sejarah," tuturnya.

Baca: Tim Cagar Budaya Trowulan Teliti Eks Markas Radio Bung Tomo

MOHAMMAD SYARRAFAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

2 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.


Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

16 hari lalu

Petugas melakukan pemantauan hilal atau rukyatulhilal di Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi DKI Jakarta, Jakarta, Selasa, 9 April 2024. Kementerian Agama menurunkan tim ke 120 lokasi di seluruh Indonesia untuk memantau hilal yang hasilnya akan dibahas dalam sidang isbat guna menentukan 1 Syawal 1445 H. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.


Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

36 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.


Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

19 Februari 2024

Lokasi Boulevard Kotabaru yang memanjang di tengah Jalan Suroto itu berada di kawasan heritage Kotabaru, Yogyakarta. Tempo/Pino Agustin Rudiana
Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.


Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Gerbang Pecinan Kya-Kya di Surabaya (Sumber: shutterstock)
Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya


Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

6 Februari 2024

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

Eri Cahyadi dinilai sejalan dengan semangat Pemuda Muhammdiyah menjadikan Surabaya yang maju dan religius.


Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

26 Januari 2024

Ahli waris dari korban Tragedi Rawagede membersihkan makam keluarganya saat peringatan peristiwa Tragedi Rawagede di Desa Balongsari, Karawang, Jawa Barat, Selasa, 11 Desember 2018. Acara ini dihadiri para ahli waris untuk mengenang keluarganya yang menjadi korban. ANTARA/M Ibnu Chazar
Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Kompleks pemakaman korban tragedi pembantaian Rawagede ditetapan menjadi cagar budaya.


Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

23 Januari 2024

Seorang warga duduk di pelataran rumah bergaya arsitektur Majapahit di Desa Bejijong, Kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, 10 Maret 2016. Kampung Majapahit merupakan proyek Pemprov Jatim dengan Pemerintah Kabupaten Mojokerto. ANTARA/Ismar Patrizki
Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

Berikut daya tarik Kampung Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Apa saja?


Perayaan Natal di Taman Surya, Balai Kota Surabaya

12 Januari 2024

Perayaan Natal di Taman Surya, Balai Kota Surabaya

Puluhan ribu umat Kristiani memeriahkan malam Natal di Taman Surya


4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

Gedung Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang ini direkomendasikan untuk dijadikan cagar budaya. Bangunan ini merupakan bekas rumah residen Palembang yang berasal dari reruntuhan Keraton Kuto Lamo. TEMPO/Parliza Hendrawan
4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.