TEMPO.CO, Jakarta - Perhelatan sastra ASEAN Literary Festival (ALF) 2016 terancam dibatalkan. Acara tahunan tersebut rencananya akan diadakan selama empat hari, 5-8 Mei 2016, di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat.
"Ini benar-benar tak bisa diterima. ALF seharusnya mengadakan workshop penerjemahan karya sastra hari ini, tapi TIM menolak membuka pintu," ujar Direktur ALF Okky Madasari lewat pesan pendek yang diterima Tempo, Kamis, 5 Mei 2016.
Program workshop tersebut, ucap Okky, seharusnya dilaksanakan pukul 13.00 WIB tadi. "Seharusnya diadakan di Galeri Cipta TIM," tuturnya.
Tak hanya workshop, kata Okky, acara pembukaan ALF 2016 yang dijadwalkan pukul 17.00 di Teater Jakarta TIM pun terancam batal. "Teater Jakarta untuk pembukaan nanti malam juga sudah kembali dikunci," ucapnya.
Pantauan Tempo hingga pukul 12.30 tadi, pintu utama gedung Teater Jakarta TIM ditutup dengan penjagaan petugas keamanan. Pintu lain gedung itu terbuka, tapi untuk acara lain di luar AFL 2016.
"Masih menunggu keputusan panitia. Jadi belum dibuka dari pagi," ujar petugas keamanan gedung yang tak ingin disebut namanya. Petugas keamanan tersebut sempat melarang Tempo berkeliling di depan pintu utama Teater Jakarta yang terbuat dari kaca.
ASEAN Literary Festival (ALF) 2016 merupakan yang ketiga sejak yang pertama diadakan pada 2014 di TIM. Dalam festival tahunan ini, pengunjung disuguhi diskusi sastra, yang melibatkan para penulis ternama Asia Tenggara, termasuk dari Indonesia.
Pada ALF 2016, penerima Nobel Perdamaian José Ramos-Horta sempat dijadwalkan hadir memberi sambutan pada pembukaan acara. Ramos rencananya akan membahas topik yang berhubungan dengan tema yang diusung ALF 2016, yaitu “The Story of Now”.
Jadwal lengkap acara bisa dilihat di website resmi ALF, Aseanliteraryfestival.com, berisi waktu dan lokasi acara, pembicara yang diundang, serta topik pembahasan.
Sejumlah pembicara asal Indonesia yang akan hadir antara lain penyair Sapardi Djoko Damono; sastrawan M. Aan Mansyur, yang menjadi maestro puisi Rangga dan Cinta dalam film Ada Apa dengan Cinta 2; serta novelis yang juga wartawan Tempo, Leila S. Chudori.
YOHANES PASKALIS