TEMPO.CO, Jakarta - Warga negara Prancis, Amokrane Sabet, menikam seorang anggota Kepolisian Sektor Kuta Utara, Badung, Brigadir Anak Agung Putu Sudiarta, hingga tewas, Senin, 2 Mei 2016. Petarung Mixed Martial Arts (MMA) itu akhirnya juga tewas setelah ditembak polisi.
Kepala Kepolisian Sektor Kuta Utara Komisaris Polisi Wayan Arta Ariawan di Kuta Utara, Kabupaten Badung, menjelaskan bahwa pria berbadan kekar penuh tato itu melawan dan mengejar anggota yang hendak menangkap dirinya dengan membawa pisau belati.
Meski polisi mengeluarkan tiga kali tembakan peringatan ke udara, ia tetap menyerang salah satu petugas yang diketahui bernama Brigadir Polisi Anak Agung Sudiarta. Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Bali Med. Namun, sayang, nyawa anggota Buser Polsek Kuta Utara tersebut sudah tidak terselamatkan. Karena mengancam keselamatan, Amokrane kemudian ditembak aparat hingga tewas.
Sebelumnya, warga di Jalan Pantai Berawa Banjar (dusun) Tegal Gundul, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Kabupaten Badung, melaporkan ulah warga Prancis itu yang kerap melakukan ancaman kepada warga setempat. Menindaklanjuti pengaduan masyarakat tersebut, polisi kemudian melayangkan surat panggilan sebanyak tiga kali, tapi ia tidak mengindahkannya.
Puluhan aparat dari polsek setempat dibantu Polda Bali dan Imigrasi kemudian hendak menangkap warga Prancis tersebut. Namun ia menolak dibawa ke kantor polisi dan malah menyerang petugas serta menikam polisi sebelum akhirnya ditembak aparat lain. Petugas kemudian mengevakuasi jenazah Amokrane Sabet ke Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar.
BRAM SETIAWAN | ANTARA