TEMPO.CO, Depok - Mahasiswa Teknik Komputer Fakultas Teknik Universitas Indonesia, I Made Sanadhi Sutandi, berhasil mewakili Indonesia pada kegiatan OpenLab Summer Research Program 2016 di Conseil Européen pour la Recherche Nucléaire di Jenewa, Swiss, pada 20 Juni-21 Agustus 2016. CERN merupakan salah satu pusat riset komputasi dan partikel fisika terbesar di dunia.
Juru bicara UI, Rifelly Dewi Astuti, menuturkan Sunandhi, yang berhasil mengungguli 1.461 mahasiswa lain dari seluruh dunia, akan terlibat langsung dalam proyek pengembangan sistem IT selama delapan pekan.
Rifelly menuturkan CERN merupakan organisasi Eropa untuk riset nuklir. "Organisasi tersebut memberikan sumbangsih dan kontribusi nyata terhadap ilmu pengetahuan, di antaranya teknologi www (web) yang saat ini sudah menjadi bagian besar dalam kehidupan manusia," kata Rifelly dalam berita tertulis yang diterima Tempo, Selasa, 19 April 2016.
Selain itu, CERN berkontribusi pada penemuan partikel Higgs Boson yang mendapat hadiah Nobel Fisika pada 2013 serta penemuan Super Symmetry dan Quark-Gluon Plasma yang menunjukkan fenomena pembentukan alam semesta.
Sanadhi menuturkan pencapaian ini merupakan peluang emas baginya. Sebab, ia bisa belajar langsung dengan para pakar pada bidang teknologi serta melihat dan merasakan langsung teknologi serta inovasi yang ada di seluruh dunia.
"Saya yakin dan mantap untuk menyerap ilmu dan membangun network sebanyak-banyaknya saat bekerja di sana agar ilmu pengetahuan ataupun hardskill dan softskill saya dapat teruji dengan baik," ujar Sanadhi.
Sanadhi mengungkapkan, selama kegiatan berlangsung, ia akan memperoleh sejumlah topik perkuliahan serta dilibatkan langsung pada proyek penelitian bersama peneliti CERN. Tujuannya, kata Sanadhi, untuk mendalami domain keilmuan yang menjadi kebutuhan utama pada infrastruktur IT, seperti data acquisition, computing platforms, data storage architectures, compute provisioning and management, networks and communication, serta data analytics.
IMAM HAMDI