Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Miris Korban 1965, Basuki: Main Tuding, Itu PKI!

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Sejumlah korban/keluarga tragedi kemanusiaan 1965/1966 melakukan aksi damai di gedung Komnas HAM, Jakarta, Selasa (8/5). Mereka mendesak sidang paripurna untuk mengumumkan segera hasil penyelidikan peristiwa 1965/1966 terbuka. TEMPO/Aditia Noviansyah
Sejumlah korban/keluarga tragedi kemanusiaan 1965/1966 melakukan aksi damai di gedung Komnas HAM, Jakarta, Selasa (8/5). Mereka mendesak sidang paripurna untuk mengumumkan segera hasil penyelidikan peristiwa 1965/1966 terbuka. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.COJakarta - Basuki, 77 tahun, membakar rokok kretek sambil mengobrol dengan teman-temannya sesama anggota Yayasan Peneliti Korban Pembunuhan (YPKP) 1965-1966. Mereka meriung di lantai 4 kantor Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Jumat dinihari, 15 April 2016.

Kepada Tempo, Basuki menceritakan masa-masa kelamnya ketika menjadi tahanan politik selama lima tahun. "Saya menjadi tahanan politik dari November 1965 sampai 1 Januari 1970,” kata Basuki mengenang kejadian ceritanya.

BACA: Diusir dari Cianjur, Korban Tragedi 1965 Terdampar di Jakarta

Basuki, yang dulu berprofesi sebagai guru sekolah dasar, tiba-tiba saja diberhentikan tanpa penjelasan apa pun. Nasib serupa juga dialami rekan-rekan seprofesinya di Kebumen. “Semua dimasukin penjara. Langsung dipecat tanpa proses.”

Basuki mengangkat telunjuk kanannya dan mengarahkan ke beberapa orang di sekitarnya. "Main tuding. ‘Itu PKI’. Urusan benar atau tidak langsung ambil,” ucapnya.

Sesekali Basuki mengernyitkan kedua matanya dan mengisap rokok. Ia mengatakan ada sekitar 300 guru SD dan penjaga sekolah yang dipenjara karena adanya tudingan. Itu pun belum termasuk guru-guru lain yang belum terdaftar.

BACA: Pertemuan Korban 1965 Dibubarkan, Mengungsi ke LBH Jakarta

"Dianggap PKI, padahal belum tentu benar. Yang melakukan kudeta itu juga apakah dari tentara atau PKI, itu yang masih abu-abu,” ujarnya.

Beruntung, Basuki hanya merasakan sesaknya tidur di dalam penjara berkapasitas 10 orang, bersama 40 tahanan lainnya selama dua tahun. Tiga tahun sisa masa tahanannya, Basuki dipekerjakan di Komando Distrik Militer dan melayani Kapten Suwondo.

"Saya membantu administrasi, juga menanak nasi dan sayur untuk para perwira C1,” tuturnya. Basuki berujar, ia sedikit merasakan adanya kebebasan mendapat pekerjaan tersebut. Hanya, sambil menunjuk dadanya, ia mengaku tertekan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setiap hari dia berjalan kaki dari rumahnya yang berjarak 12 kilometer dari Kodim karena tak punya kendaraan pribadi maupun ongkos naik angkutan umum. Tak sepeser pun upah dan konsumsi didapatnya. “Karena itu, kalau masak, saya lebihkan. Sebab, sisanya baru dikasihkan ke saya.”

BACA: Pelurusan Sejarah 1965, Ini Kata Menteri Anies Baswedan

Rencananya, YPKP akan menggelar Simposium Nasional di Hotel Aryaduta, Jakarta, pada 18-19 April 2016, untuk mempertemukan para korban tragedi 1965, seperti Basuki, beserta pemerintah dan lembaga terkait agar meluruskan sejarah dan mendapat kebenaran. Namun, ketika hendak membahas agenda tersebut dalam acara lokakarya di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, massa yang mengaku dari Forum Pesantren Kabupaten Cianjur mendatangi vila yang disewa dan meminta mereka untuk pergi.

"Ini perlu pelurusan. Supaya yang benar, ya, ditetapkan benar, yang salah ditetapkan salah dan melalui proses hukum," tuturnya. "Satu gram emas di tempat kotoran itu tetaplah emas. Jangan menghilangkan kebenaran."

FRISKI RIANA

BERITA MENARIK
Yuni Shara Buka Rahasia Soal Nikah dengan Duda Wanda Hamidah
Perawat Suntik Mati 24 Pasien, Berharap Hidup Lagi


Jejak CIA dalam Tragedi 1965 (3); "Jerman Juga... oleh tempovideochannel

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sesar Cugenang di Cianjur Bergerak Lagi, Total Gempa Susulan 582 Kali

6 Desember 2023

Warga terdampak gempa Cianjur memasang tenda di Alun-alun Cianjur, menunggu Bupati Cianjur, Herman Suherman, Rabu 25 Januari 2023./Deden
Sesar Cugenang di Cianjur Bergerak Lagi, Total Gempa Susulan 582 Kali

Gempa tektonik bermagnitudo 2,6 menambah jumlah gempa susulan di Cianjur. BMKG melaporkan, lindu terbaru itu terjadi Selasa malam 5 Desember 2023.


4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

29 November 2023

Logo Kostrad. kostrad.mil.id
4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.


Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

20 November 2023

Beberapa waktu lalu, kabar duka datang dari keluarga Ratna Sari Dewi. Menantu Dewi Soekarno dan Bung Karno atau suami Kartika, meninggal dunia di Bali pada 3 Februari 2021. Instagram/@dewisukarnoofficial
Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.


Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

30 September 2023

Film Pengkhianatan G 30S PKI dan Rumah Kades
Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi film wajib tayang dan tonton bagi siswa seluruh Indonesia. Sejak kapan tak lagi diwajibkan?


Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

30 September 2023

Menkopolhukam Mahfud MD berbincang dengan seorang eksil seusai pertemuan rombongan pemerintah dengan para eksil Indonesia di Diemen, Belanda, pada hari Minggu, 27 Agustus, 2023. Foto: Linawati Sidarto
Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

Begini sikap pemerintah terhadap korban pasca G30S 1965. Mahfud Md dan Menkumham Yasonna Laoly memberikan peluang repatriasi.


Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

29 September 2023

Pemberitaan mengenai Dokumen Gilchrist dan hubungannya dengan Subandrio di Canberra Times edisi 3 Oktober 1966. Foto: trove.nla.gov.au
Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

Berbagai versi muncul menjadi latar terjadinya peristiwa G30S yang masa orde disebut G30S/PKI. Salah satunya adanya dokumen Gilchrist. Apa isinya?


Longsor dan Banjir di Cianjur Sebabkan 5 Rumah Tertimbun, Jalan Utama Terendam Air

19 Juni 2023

Ilustrasi banjir. ANTARA/Iggoy el Fitra
Longsor dan Banjir di Cianjur Sebabkan 5 Rumah Tertimbun, Jalan Utama Terendam Air

Denny menambahkan bencana banjir juga terjadi di Kecamatan Pagelaran karena meluapnya air sungai.


Gempa Guncang Cianjur, Warga yang Masih Trauma Berhamburan Selamatkan Diri

11 Juni 2023

Warga terdampak gempa bumi Cianjur melaksanakan salat tarawih di masjid darurat di lokasi pengungsian Kampung Garogol, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Rabu 22 Maret 2023. TEMPO/Deden Abdul Aziz
Gempa Guncang Cianjur, Warga yang Masih Trauma Berhamburan Selamatkan Diri

Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan pihaknya sudah menerjunkan tim dari BPBD untuk memeriksa dampak gempa tersebut.


Jaksa Tuntut Terdakwa Tabrak Lari Mahasiswi Cianjur Hukuman 4 Tahun Penjara

8 Juni 2023

Mahasiswa FH Universitas Suryakancana Cianjur menggelar tabur bunga di lokasi kecelakaan yang menewaskan Selvi Amelia Nuraeni./Deden Abdul Azis
Jaksa Tuntut Terdakwa Tabrak Lari Mahasiswi Cianjur Hukuman 4 Tahun Penjara

Kasus tabrak lari itu menyebabkan Selvi Amalia Nuraeni, 19 tahun, meninggal. Terdakwa dijerat pasal berlapis.


Kerangka Manusia Diduga Korban Gempa Cianjur Berhasil Ditemukan

26 Maret 2023

Foto udara mobil hancur dan jalanan rusak akibat gempa di Desa Sarampad, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa, 22 November 2022. Gempa berkekuatan Magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur pada 21 November. BNPB mencatat gempa ini mengakibatkan 334 orang meninggal. Sebanyak 56.311 bangunan rusak akibat gempa tersebut.  TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kerangka Manusia Diduga Korban Gempa Cianjur Berhasil Ditemukan

Kerangka manusia diduga korban gempa Cianjur itu ditemukan berjarak 30 meter dari bibir tebing.