TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Pusat Nahdlatul Ulama akan menggelar International Summit of the Moslem Moderate Leader atau forum pertemuan pemimpin Islam moderat di seluruh dunia di Jakarta Convention Center pada 9-11 Mei.
Rais Aam Maruf Amin PBNU mengatakan forum ini digelar untuk menyamakan persepsi para pemimpin dunia mengenai radikalisme dan terorisme serta penanganannya. "Radikalisme kita lihat makin menguat, seperti adanya bom di Brussels, Ankara, Lahore, dan berbagai kekerasan lain. Maka, pemimpin Islam moderat harus bersatu," kata Maruf seusai bertemu Presiden Jokowi di Kompleks Istana, Kamis, 31 Maret 2016.
Maruf mengatakan forum ini diharapkan menyuarakan aspirasi para pemimpin Islam moderat dan menentukan langkah untuk mengantisipasi merebaknya radikalisme. "Kita mengundang mereka untuk mendiskusikan berbagai hal yang kita perlukan," ujarnya.
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mengatakan forum ini juga akan melahirkan deklarasi bersama untuk melawan radikalisme. Selain masalah penanganan terorisme, forum ini akan membahas kemerdekaan Palestina. Isu pemberdayaan ekonomi, kata dia, juga akan menjadi salah satu topik yang dibahas.
Presiden Jokowi, kata Said, rencananya hadir untuk membuka secara resmi forum internasional tersebut. Kedatangan para pengurus PBNU pagi ini ke Istana juga untuk mengundang secara resmi Presiden agar hadir dalam acara tersebut.
Pertemuan berlangsung sekitar satu jam. Pengurus yang hadir antara lain Rais Aam Maruf Amin, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Wakil Ketua Umum PBNU Prof Masoen, Sekjen PBNU Helmy Faisal, Ketua Umum Anshor Yakuq Cholil , dan Ketua Umum Fatayat Anggia Ermarini.
ANANDA TERESIA