TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengumpulkan sejumlah kepala dinas, Senin, 14 Maret 2016, untuk melakukan rapat besar ihwal percepatan 15 proyek besar di Kota Bandung. "Ada sekitar 15 proyek prioritas yang harus selesai on time," kata Ridwan Kamil di rumah dinasnya, Jalan Dalemkaum, Kota Bandung, Senin siang.
Ridwan Kamil menambahkan, di antara 15 proyek tersebut, lelang light railway transit dan cable car (kereta gantung) adalah yang paling rumit prosesnya. "Tapi menurut panitia, bulan Juni 2016 semua pemenang sudah bisa diumumkan. Mudah-mudahan, saya jaga," ucapnya.
Tidak hanya urusan transportasi publik yang menjadi prioritas, 15 proyek besar tersebut terdiri atas infrastruktur jalan, infrastruktur bangunan, hingga industri kreatif. Rata-rata, 15 proyek tersebut akan dilelang pada medio April-Mei 2016. "Jadi semua saya targetkan (selesai) Agustus atau pas ulang tahun Bandung di bulan September dan paling telat Desember (2016) sesuai tahun anggaran. Makanya saya semangat banget tahun ini," ujarnya.
Selain lelang LRT dan cable car, proyek-proyek besar tersebut, di antaranya adalah pengadaan bus listrik untuk Trans Metro Bandung, pembangunan creatif centre, inovation centre, dan art market, revitalisasi empat pasar (Cijerah, Sarijadi, Sukahaji, dan Kosambi), reservoir atau tanki air raksasa penampung banjir, renovasi Taman Tegalega, Babakan Siliwangi, Taman Maluku, serta Gasibu mini.
"Kemudian ada sepuluh jalur pedestrian baru mulai dari Dago, Kopo, Cibadak, Sudirman, Dipatiukur, Ahmadyani, Cibaduyut, Otista, Buahbatu, dan perpanjangan Jalan Riau," ucapnya.
Total keseluruhan 15 proyek besar yang ditargetkan selesai akhir 2016 mencapai Rp 7,5 triliun. Untuk memastikan proyek-proyek tersebut tidak mandek di tengah jalan, Ridwan Kamil mengaplikasikan metode baru. Setiap progres kecil harus selalu dilaporkan.
"Saya bikin metode manajemen baru, setiap dua minggu, semua proyek keren ini harus lapor ke saya progresnya," tandasnya.
PUTRA PRIMA PERDANA