TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung menyatakan batal mengikuti Pilkada DKI Jakarta 2017. Ia menolak pinangan Partai Gerindra yang berniat mengusungnya melawan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Meski bukan kader, Partai Gerindra adalah partai yang berhasil mengantarkan Ridwan Kamil menjadi Wali Kota Bandung periode 2013-2018 bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Terkait dengan penolakan pengusungan tersebut, Ridwan Kamil mengaku sudah melayangkan surat resmi kepada Dewan Pengurus Pusat Partai Gerindra. "DPP sudah saya kirim surat kemarin. Mudah-mudahan sudah sampai," kata Ridwan Kamil di Balai Kota Bandung, Senin, 29 Februari 2016.
Ridwan Kamil menambahkan, surat kepada DPP Partai Gerindra tersebut disertai dengan alasan-alasan mengapa dirinya enggan maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 melawan Ahok, yang dulunya juga diusung oleh Partai Gerindra. "Intinya, secara informal sudah saya sampaikan perhitungan-perhitungannya," ucapnya.
Dari informasi yang diterima, Partai Gerindra sudah memiliki calon yang akan diusung dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. "DPP Partai Gerindra akan mengusung dari internal. Mungkin Pak Sandiaga Uno," ujarnya.
BACA: 5 Sinyal Ridwan Kamil Betah di Bandung, Urung Tantang Ahok?
Ketua Badan Pemenangan Pemilukada DPD Partai Gerindra Jawa Barat Sunatra mengatakan partainya mendukung pilihan Ridwan Kamil yang memutuskan batal mengikuti Pilkada Gubernur DKI. “Masih banyak pekerjaan rumah Ridwan Kamil untuk membenahi Bandung,” katanya di Bandung, Senin, 29 Februari 2016.
Sunatra mengaku partainya sudah menunggu keputusan Ridwan setahun terakhir. “Kang Emil (Ridwan Kamil) sudah setahun lalu galaunya menentukan sikap (soal pilkada) DKI karena wacananya sudah setahun yang lalu digadang-gadang,” ucapnya.
Menurut Sunatra, pengurus pusat partainya memang menginginkan Ridwan Kamil mengikuti Pilkada DKI menjadi pesaing petahana, Ahok. “Tapi, kalau melihat perkembangan secara sosiologis di masyarakat Bandung, sebaiknya Kang Emil menyelesaikan dulu tugas pokoknya sebagai Wali Kota Bandung. Selesaikan dulu,” ujarnya.
BACA: Diusung Tantang Ahok, Kang Emil: Ada yang Jerumuskan Saya!
Sunatra mengaku sudah membicarakan keputusan Ridwan Kamil dengan pengurus pusat Partai Gerindra. Menurut Sunatra, ada dua yang harus menjadi pertimbangan dalam pilkada, yakni popularitas dan elektabilitas. “Keduanya harus terpenuhi dan harus melewati Ahok. Kalau di bawah Ahok untuk Pilkada DKI jangan coba-coba, berat karena Ahok itu inkumben,” ucapnya.
PUTRA PRIMA PERDANA | AHMAD FIKRI