Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ical Blak-blakan: Tidak Ada Kata Bergabung dengan Pemerintah  

image-gnews
Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Ketua umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan para menteri Kabinet Kerja menghadiri penutupan Rapimnas Partai Golkar, di Jakarta, 25 Januari 2016. TEMPO/Imam Sukamto
Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Ketua umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan para menteri Kabinet Kerja menghadiri penutupan Rapimnas Partai Golkar, di Jakarta, 25 Januari 2016. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie mengungkapkan alasannya berbelok menjadi pendukung pemerintah. Meski mendukung pemerintah, menurut Ical--panggilan Aburizal--Koalisi Merah Putih tidak bubar.

Ical membeberkan alasan dan proses yang terjadi hingga Golkar bersedia menjadi salah satu partai pendukung pemerintah dalam wawancara khusus dengan Majalah Tempo. Berikut petikan wawancara yang berlangsung di kediamannya, Sabtu dua pekan lalu itu. Wawancara selengkapnya dapat dibaca di Majalah Tempo edisi pekan ini.

Dalam Rapimnas Golkar, Anda memutuskan mendukung pemerintah. Mengapa?
Sebetulnya Golkar, meski di luar pemerintahan, tidak pernah menjadi oposisi. Kami selalu mendukung pemerintah. Coba lihat pada pembahasan APBN Perubahan 2015, APBN 2016, usul Kepala Polri Pak Budi Gunawan, lalu diubah lagi menjadi Pak Badrodin Haiti, semuanya kami dukung. Jadi sebenarnya mendukung bisa di dalam dan di luar. Esensinya adalah dulu mendukung setelah keputusan diambil, sekarang kami berharap dilibatkan sebelum keputusan diambil, sehingga kami tahu kenapa putusan diambil. Misalnya kenapa dulu Budi, bukan Badrodin dari awal. Jadi sekarang bisa dikatakan mendukung dan bersama pemerintah menyelesaikan permasalahan bangsa dan negara.

Bersama, maksudnya masuk ke pemerintahan?
Mau di dalam atau di luar, sebagai suatu partai yang mendukung dan bersama pemerintah menyelesaikan permasalahan, kami expect first hand information meskipun tidak berada dalam kabinet. Itu esensinya. Karena itu, saya tidak pakai kata bergabung. Sekali pun dari mulut saya tidak ada kata bergabung. Kalau bergabung berarti kami di pemerintahan. Kami tidak harus dalam pemerintahan.

Ada tawaran kursi kabinet?
Ini Indonesia. Kalau ditolak, dibilang sombong. Kalau diterima, dibilang memang begitu maksud dan karakternya, ha-ha-ha….

Maka perumusannya menarik: bersama pemerintah.
Yang paling bagus memang bersama pemerintah karena saya mengharapkan stabilitas politik terjaga dengan baik. Kalau stabilitas tidak terjaga, pemerintah susah menyesuaikan programnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam proses ini, Anda berkomunikasi dengan partai pemerintah?
Tidak, dan memang dari dulu tidak berkomunikasi dengan partai pemerintah. Waktu itu saya bertemu dengan Pak Jokowi, saya bilang sama beliau, "Menurut saya, APBN-P itu mesti diubah, Pak." Dia jawab, "Silakan, Pak Ical." Sewaktu mau bertemu dengan Menteri Keuangan, saya izin kepada Pak Luhut Pandjaitan (Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan). Saya bilang supaya tidak ada yang mempertanyakan.

Sebagai Ketua Presidium KMP, Anda pernah mengatakan itu koalisi permanen, tapi sekarang?
Tetap koalisi permanen.

Walau bersama pemerintah?
Bersama pemerintah menyelesaikan masalah. Koalisi politik tetap ada, namanya paguyuban. Cara berpikirnya begini, kalau tidak boleh ada paguyuban, berarti fusi. Berarti hanya ada satu yang boleh, yaitu partai pemerintah. Maka seluruh pendukungnya, NasDem, PDIP, fusi satu dengan Golkar. Itu yang tidak boleh. Kami bukan fusi.

Tepatkah jika dibilang Anda inkonsisten?
Tidak. Dulu membantu setelah kebijakan diambil pemerintah. Kalau waktu itu enggak berhasil, gimana? Karena we did not have information at all at that time. Tiba-tiba dihadapkan satu masalah yang susah, seperti pembahasan APBN-P 2015. Kebetulan saja berhasil. Sampai Pak Luhut memeluk saya. Ini orang tidak pernah memeluk orang, tapi (saat itu) memeluk sambil bilang terima kasih. Karena saat itu critical sekali.

TITO SIANIPAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

9 hari lalu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Wali Kota Medan sekaligus menantunya, Bobby Nasution saat bersepda di area Car Free Day (CFD) di Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu, 12 Februari 2023. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?


Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

17 hari lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) beserta jajaran dalam konferensi pers pengarahan Pilkada Serentak 2024 di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Tempo/Defara
Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.


Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

18 hari lalu

Pengajian Al Hidayah dan Himpunan Wanita Karya (HWK) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Airlangga Hartarto untuk melanjutkan jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029 di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Ahad, 7 April 2024. TEMPO/Yohanes Maharso
Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.


Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

18 hari lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ditemui usai acara deklarasi dukungan Pengajian Al Hidayah dan Himpunan Wanita Karya (HWK) di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Ahad, 7 April 2024. Kedua Ormas itu mendukung kembali dirinya menjadi Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029. TEMPO/Yohanes Maharso
Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.


Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

19 hari lalu

Pengarahan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) kepada Bakal Calon Kepala Daerah dan Bakal Calon Wakil Kepala Daerah kader Partai Golkar pada Pilkada Serentak 2024. Acara ini diadakan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, pada Sabtu, 6 April 2024. Tempo/Defara
Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.


Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

22 hari lalu

Presiden Jokowi memberikan keterangan usai melepas bantuan kemanusiaan pemerintah untuk Palestina dan Sudan di Pangkalan TNI AU Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 3 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.


Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

27 hari lalu

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan di acara buka bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024. Pertemuan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus bersyukur karena telah memenangkan Pemilu 2024 meskipun masih ada tahapan-tahapan yang belum mengesahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.


Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

27 hari lalu

Ketua Umum partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartato (tengah) menyambut kedatangan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kanan) Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo (kiri) di acara buka bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024. Pertemuan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus bersyukur karena telah memenangkan Pemilu 2024 meskipun masih ada tahapan-tahapan yang belum mengesahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.


Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

34 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck


Namanya Masuk Bursa Ketua Umum Golkar, Ini Profil Agus Gumiwang

37 hari lalu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meninjau kendaraan niaga listik pada pameran kendaraan niaga Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat 8 Maret 2024. Industri kendaraan niaga mencatat produksi sebesar 215.000 unit dengan penjualan domestik sebesar 200.000 unit tahun lalu. Kinerja ekspor kendaraan niaga juga selalu mengalami peningkatan dari tahun 2021-2023. Di mana pada tahun 2023 nilai ekspor sebesar 437 juta dolar AS, naik 33 persen dari tahun 2022 yang tercatat 328 juta dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan
Namanya Masuk Bursa Ketua Umum Golkar, Ini Profil Agus Gumiwang

Bersama Airlangga Hartarto, Bahlil Lahadalia, dan Bambang Soesatyo, nama Agus Gumiwang masuk bursa calon ketum Partai Golkar.