TEMPO.CO, Bangka - Sejumlah perempuan dan anak-anak anggota Jemaah Ahmadiyah Indonesia cabang Bangka dievakuasi menyusul panasnya situasi saat pengamanan lokasi anggota Ahmadiyah di Kelurahan Sri Menanti, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Jumat sore, 5 Februari 2016, sekitar pukul 15.30 WIB. Langkah cepat ini diambil karena masyarakat sempat emosi lantaran para anggota Ahmadiyah enggan pindah.
Anggota jemaah Ahmadiyah tersebut dibawa menggunakan mobil Avanza berpelat nomor BN-1711-QP dengan pengawasan ketat petugas kepolisian. "Setelah negosiasi, kami upayakan evakuasi terhadap perempuan dan anak-anak saja. Sedangkan yang pria masih bertahan untuk menjaga aset Ahmadiyah," ujar Kepala Kepolisian Resor Bangka Ajun Komisaris Besar Sekar Maulana.
Sekar mengaku tidak tahu lokasi evakuasi dan sampai kapan. "Enggak ada yang memberikan info dibawa ke mana. Apa ini sementara atau selamanya, kami juga belum tahu. Mudah-mudahan selamanya. Kami tunggu tim mediasi yang masih bertugas," tuturnya. (Baca juga: Bupati Bangka Diminta Hentikan Upaya Pengusiran Ahmadiyah)
Polisi, kata Sekar, akan tetap mengamankan lokasi Ahmadiyah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Masyarakat juga diminta turut serta membantu petugas kepolisian dalam mengamankan aset Ahmadiyah.
"Masyarakat semoga tidak anarkistis. Mereka sudah mengikuti keinginan masyarakat, kami sama-sama menjaga. Kami juga berterima kasih kepada masyarakat yang tetap kondusif hari ini," ujarnya.
Ketua Tim Advokasi Ahmadiyah Fitria Sumarni sempat menolak saat akan dievakuasi. Ia ingin bertahan mendampingi para pria anggota jemaah Ahmadiyah. Namun permintaan tersebut ditolak Kepala Polres Bangka dengan alasan menjaga keamanan.
"Kalau petugas kepolisian bisa memberikan keamanan, kami tetap stabil. Kalau seperti ini, terkesan kami dievakuasi," tuturnya. (Baca juga: Pengusiran Jemaah Ahmadiyah, PBNU Kecam Bupati Bangka)
SERVIO MARANDA