TEMPO.CO, Surabaya- Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf mengatakan 11 orang yang diudga sebagai pengurus teras Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) telah diambil keterangannya oleh polisi. Polisi menyelidiki sejauh mana keterlibatan mereka dalam merekrut anggota Gafatar. "Mereka juga telah diambil sidik jarinya," kata Saifullah, Kamis, 28 Januari 2016.
Sebelas orang tersebut, kata Saifullah, berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka sempat tertahan di Asrama Transito Dinas Tenaga Kerja Jawa Timur karena dianggap berbeda dengan pengikut Gafatar yang rata-rata hanya korban rekrutmen. "Sebelas pentolan Gafatar itu lima dari Jawa Timur enam dari Jawa Tengah," ujarnya.
Setelah diambil sidik jarinya, 11 orang tersebut dikembalikan ke daerah asalnya dengan pengawalan ketat polisi. Selama kembali ke kampung halamannya, kata dia, polisi bakal melindungi dan menjamin keamanannya. "Nanti polisi yang akan menjaga," ujar Saifullah alias Gus Ipul.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan polisi menjaga ketat setiap mantan anggota Gafatar yang dipulangkan ke daerahnya. Tugas melindungi mereka, kata Raden, menjadi tanggung jawab kepolisian resor. "Kami akan menjaga keamanan mereka tanpa kecuali," ujarnya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik serta Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya Soemarno membenarkan bahwa 11 pentolan Gafatar tersebut sudah dipulangkan. "Sujito, tokoh Gafatar asal Jawa Timur, juga telah kami pulangkan," ujar dia.
Tentang Supardan, yang disebut-sebut menjabat sebagai Gubernur Gafatar Jawa Timur, menurut Soemarno juga telah dipulangkan ke Sidoarjo. “Supardan dari Sidoarjo, dia juga sudah pulang," tuturnya.
Seorang pentolan Gafatar lainnya, Deny Sulistiawan, juga dipulangkan ke rumah ibunya di Trenggalek. Menurut Soemarno Deny sempat mempersulit petugas karena ingin mengajak teman-temannya yang masih ada di penampungan Asrama Transito untuk ikut ke Trenggalek. Namun akhirnya Deny batal mengajak temannya dan pulang sendiri.
Dengan pulangnya Deny dan rekan-rekannya sesama pentolan Gafatar, Pemerintah Kota Surabaya telah memulangkan semua eks warga Gafatar di Asrama Transito. “Alhamdulillah sudah selesai semuanya,” katanya.
EDWIN FAJERIAL | MOHAMMAD SYARRAFAH