Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eks Anggota Gafatar: Mushadeq Satrio Piningit Pilihan, Sukarno Nabi

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Sampul majalah Tempo edisi 5-11 November 2007 tentang Ahmad Mushadeq dan gerakan Alqiyadah, yang difatwa sesat MUI. Nama Musadeq disebut-sebut berada di belakang Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Dok. TEMPO
Sampul majalah Tempo edisi 5-11 November 2007 tentang Ahmad Mushadeq dan gerakan Alqiyadah, yang difatwa sesat MUI. Nama Musadeq disebut-sebut berada di belakang Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Dok. TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), Muhammad Sidik, 49 tahun, menganggap pemimpin Al Qiyadah Al Islamiah, Ahmad Mushadeq, sebagai Satrio Piningit atau Satria Piningit. Satrio Piningit adalah seseorang yang selama ini tidak muncul namanya dan hadir untuk menjadi semacam juru selamat atau ratu adil.

Menurut Sidik, kelahiran dan eksistensi Mushadeq telah diramalkan Sabdo Palon dan Noyo Genggong. Sabdo Palon dan Noyo Genggong ini diyakini sebagian orang sebagai penasihat spiritual Kerajaan Majapahit ketika diperintah Raja Brawijaya V mulai 1450-an hingga 1470-an.

Sabdi Palon dan Noyo Genggong disebut dalam Jongko Joyoboyo atau Ramalan Joyoboyo yang dikenal sebagian masyarakat Jawa. Sabdo Palon dan Noyo Genggong juga disebut dalam serat atau catatan yang ditulis Ronggo Warsito, pujangga Keraton Kasunanan Solo ketika diperintah Pakubuwono VII pada pertengahan 1800-an.

Sidik adalah satu dari 712 eks anggota Gefatar yang diungsikan sementara di Taman Wiladatika, Cibubur, Depok, Rabu, 27 Januari 2016. "Akan datang satria yang menjalankan hukum semesta alam. Dia adalah Satria Piningit," ucap Sidik.

Bahkan dia menyakini Mushadeq orang yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya. Dia berujar, Mushadeq yang mengajarkan untuk sanggup berbudi pekerti luhur serta tidak mencuri, berzina, membunuh, dan berdusta.

Menurut Sidik, Mushadeq merupakan orang pilihan yang bakal membuat Indonesia menjadi mercusuar dunia. Bahkan, tutur Sidik, para pengikut Mushadeq, termasuk dia, meyakini mereka semua adalah embrio dunia, seperti pengikut para nabi sebelumnya. "Kami ini embrio," katanya.

Selain mengagung-agungkan Mushadeq, eks anggota Gafatar juga menganggap Presiden Sukarno adalah nabi. Sebab, Sukarno bisa merumuskan Pancasila, yang dianggap intisari dari semua kitab suci. Namun nabi yang mereka maksud adalah orang yang menyampaikan kebenaran. "Ya, kita jangan terlalu menyakralkan nabi. Nabi adalah orang yang membawa dan menyampaikan kebenaran," ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengikut Mushadeq, ujar Sidik, tidak menjalankan syariat Isam, seperti salat dan puasa. Buat mereka, berbuat baik sudah merupakan salat. "Bahkan, ketika dua manusia berbicara kebaikan, mereka sedang berzikir kepada Allah," tuturnya.

Sidik mengaku tertarik dengan ajaran Mushadeq dan Gafatar sejak 2011. Bahkan dia memilih hijrah dari Riau ke Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, bersama orang yang sepemahaman dengannya sejak tujuh bulan lalu.

Sidik meninggalkan pekerjaannya sebagai ahli kayu dan lebih memilih bertani di Kalimantan Barat. Dia menggarap lahan seluas 11 hektare bersama 44 kepala keluarga di Kalimantan. Ia kecewa karena pemerintah memindahkan paksa mereka. "Kami sudah nyaman di Kalimantan. Bahkan pemerintah memaksa kami meninggalkan pertanian yang kami garap dan sudah mau panen," katanya.

IMAM HAMDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

26 Juni 2023

Panji Gumilang dan Ahmad Musadeq. ANTARA
Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

Berikut profil Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang, dan Gafatar yang didirikan Ahmad Musadeq. Apa persamaan dan perbedaannya?


Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

26 Juni 2023

Ahmad Musadeq (tengah) saat istirahat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 10 Maret 2008. Musadeq didakwa menodai agama Islam karena mengaku sebagai nabi melalui ajarannya Al Qiyadah Al Islamiyah. ANTARA/Ujang Zaelani
Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

Mantan pengurus Al Zaytun, Ken Setiawan menyebut pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang berkaitan dengan pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq. Soal NII?


Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

25 Juni 2023

Sampul majalah Tempo edisi 5-11 November 2007 tentang Ahmad Mushadeq dan gerakan Alqiyadah, yang difatwa sesat MUI. Nama Musadeq disebut-sebut berada di belakang Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Dok. TEMPO
Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

Fatwa MUI untuk kelompok dan orang yang pernah mendapatkan fatwa aliran sesat. Di antaranya, Ahmadiyah dan Gafatar.


Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

14 Januari 2019

Diduga Ikut Gafatar, Satu Keluarga Menghilang Sejak 2015
Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

Sejak warga Gafatar meninggalkan kawasan itu, warga lokal pun enggan tinggal di Desa Penisir sehingga penampakan pemukiman tersebut mirip Kota Hantu.


Ahli Hukum: Tak Ada Bukti Eks Petinggi Gafatar Makar

23 Februari 2017

Seorang polwan menggendong anak dari pengungsi eks Gafatar menuruni KRI Teluk Bone di Dermaga JICT II, Jakarta, 28 Januari 2016. TEMPO/Ahmad Faiz
Ahli Hukum: Tak Ada Bukti Eks Petinggi Gafatar Makar

Ahli hukum UI menyatakan tak ada alat bukti yang menunjukkan eks petinggi Gafatar berlatih militer dan berencana membeli senjata.


Eks Petinggi Gafatar Disebut Tak Penuhi Syarat Lakukan Makar

22 Februari 2017

Suasana pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum terhadap Ahmad Musadeq dkk dalam persidangan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang didakwa melakukan penodaan agama dan makar, di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Jakarta, Rabu, 8 Februari 2017. Tempo/Ghoida Rahmah
Eks Petinggi Gafatar Disebut Tak Penuhi Syarat Lakukan Makar

Eva berujar jaksa tidak dapat mengajukan alat bukti untuk membuktikan adanya perbuatan, kemampuan, dan niat para terdakwa untuk makar.


Pelanggaran Kebebasan Berkeyakinan Terbanyak Menimpa Gafatar  

29 Januari 2017

Sidang Gafatar, Putusan Sidang Penculikan dr Rica. TEMPO/Hand Wahyu
Pelanggaran Kebebasan Berkeyakinan Terbanyak Menimpa Gafatar  

Pelanggaran kebebasan berkeyakinan terhadap Gafatar dimulai dari isu orang hilang. Lalu, polisi menyatakan mereka terlibat paham yang melanggar hukum.


Wakil Bupati Gafatar Divonis 2 Tahun Penjara

17 Oktober 2016

Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). gafatar.or.id
Wakil Bupati Gafatar Divonis 2 Tahun Penjara

Sigit menjadi koordinator anggota Gafatar untuk berhijrah ke Kalimantan demi ketahanan pangan dan kehidupan yang lebih baik.


Dianggap Kriminal, Eks Gafatar Mengaku Dipersulit Urus E-KTP

3 Oktober 2016

Sejumlah Eks Anggota Gafatar Tiba di Kampung Halaman.
Dianggap Kriminal, Eks Gafatar Mengaku Dipersulit Urus E-KTP

Mereka sulit mengurus surat berkelakuan baik karena eks anggota Gafatar itu dianggap pernah melakukan tindakan kriminal.


Pengacara Eks Gafatar Bantah Penculikan Dokter Rica  

31 Agustus 2016

Dokter Rica Tri Handayani. (Istimewa)
Pengacara Eks Gafatar Bantah Penculikan Dokter Rica  

Pengacara mengatakan dokter Rica tidak merasa diculik, tapi pergi atas kemauan sendiri.