TEMPO.CO, Tegal - Pemerintah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menyiapkan seratus tokoh masyarakat dan tokoh agama dari berbagai kecamatan untuk membina mantan pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). "Tokoh-tokoh itu disiapkan untuk membina mereka (eks Gafatar)," kata Asisten 1 Bidang Pemerintah Kabupaten Tegal Hasan Munawar, Senin, 25 Januari 2016.
Hasan mengatakan pihaknya akan menjemput eks Gafatar dari Tegal di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, pada Rabu 27 Januari 2016. Penjemputan dilakukan Kepala Kepolisian Resor Tegal dan Kepala Kejaksaan Negeri Tegal. Begitu sampai di Tegal, mereka akan ditampung di Gedung Yayasan Umat Islam (Yaumi) Slawi.
Mereka akan diidentifikasi dan dibina terlebih dulu sebelum dipulangkan ke rumah masing-masing. "Nanti diidentifikasi alamatnya di mana, keluarganya siapa. Kalau sudah selesai, Jumat kemungkinan baru bisa dipulangkan ke rumah masing-masing," ujarnya.
Baca juga: Menteri Anies Jamin Anak-anak Eks Anggota Gafatar Dapat Pendidikan
Kemarin, Pemerintah Kabupaten menggelar rapat koordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sejumlah organisasi masyarakat di Tegal. Rapat itu membahas mekanisme pembinaan selama di Gedung Yaumi. “Selain tokoh masyarakat, pembinaan juga dilakukan oleh Kepolisian, Kejaksaan, dan Kementerian Agama,” tutur Hasan.
Hasan mengaku belum tahu jumlah pasti mantan pengikut Gafatar dari Tegal. Hingga saat ini, dia baru tahu ada 47 warga Tegal yang ikut dipulangkan dari Kalimantan. "Dari sekitar 350 eks Gafatar di Jawa Tengah, sementara baru 47 orang yang dari Tegal. Namun kemungkinan akan bertambah karena pemulangan bertahap," ucapnya.
Setelah pulang ke rumah masing-masing, eks anggota Gafatar akan dibina dan dipantau secara intensif oleh Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi. Dinas juga akan memberikan bantuan logistik untuk sementara bagi eks Gafatar yang sudah tidak punya tempat tinggal. “Tidak semua eks Gafatar masih memiliki keluarga. Ada yang sudah jual harta benda, termasuk rumah mereka. Mereka juga belum tentu diterima di masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: Ada Opsi Eks Gafatar Bisa Transmigrasi ke Kalimantan
MUHAMMAD IRSYAM FAIZ