TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menghadiri acara peletakan batu pertama proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung di kebun teh Mandalawangi Maswati, Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis, 21 Januari 2016.
Saat hadir, Ridwan belum sempat pulang ke rumahnya di Bandung. Pria berkacamata itu baru tiba dari Tanah Suci, Rabu malam, 20 Januari 2016, dan langsung meluncur ke lokasi groundbreaking kereta cepat. "Malam landing pukul 23.00 WIB, tidur di Jakarta. Paginya langsung ke sini," kata Ridwan Kamil, Kamis pagi, 21 Januari 2015.
Seharusnya Ridwan Kamil saat ini masih berada di Tanah Suci untuk menjalankan ibadah umrah. Namun, demi menghadiri kegiatan groundbreaking ini, pria yang akrab disapa Emil tersebut memangkas waktu ibadahnya. "Dipercepat umrahnya dua hari karena groundbreaking ini. Harusnya dua hari lagi baru pulang," ujar Ridwan.
Ridwan Kamil pun mengapresiasi kegiatan peletakan batu pertama kereta api cepat. Menurut dia, hal tersebut menunjukkan kerja cepat sesuai instruksi Presiden. "Saya menghormati Pak Jokowi. Tiga minggu lalu masih diproses. Pak Jokowi bilang kerja harus cepat, tanggal 21 harus groundbreaking semua perizinan, harus beres sesuai aturan. Alhamdulillah semua izin sudah keluar. Ini menunjukkan, pada zaman Pak Jokowi, pekerjaan infrastruktur diputuskan dan dilaksanakan dengan baik dan cepat," tuturnya.
Groundbreaking pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dilakukan Presiden Joko Widodo di kebun teh PT Perkebunan Nusantara VIII, Mandalawangi Maswati, Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Kebun teh ini menjadi Transit Oriented Development (TOD) yang akan menyatu dengan pembangunan Kota Baru Walini.
Selain Ridwan Kamil, beberapa pejabat yang terlihat menghadiri proses peletakan batu pertama proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung di antaranya Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, serta direksi China Railway.
Kereta cepat yang dibangun oleh konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) ini memiliki nilai investasi US$ 5,573 miliar dan tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta tanpa adanya jaminan pemerintah. Menurut Direktur Utama PT KCIC Hanggoro Budi, investasi kereta cepat dibiayai konsorsium BUMN Indonesia dan konsorsium China Railways.
"Ini kita lakukan untuk mengejar target konstruksi tuntas 2018, sehingga kereta cepat sudah beroperasi tahun 2019," ucap Budi dalam siaran pers.
PUTRA PRIMA PERDANA