TEMPO.CO, Makassar - Panglima Komando Daerah Militer VII/Wirabuana Mayor Jenderal TNI Agus Surya Bakti mengatakan granat mortir yang ditemukan di dekat lapangan tenis Kompleks Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan di Jalan Sungai Tangka, Makassar, sudah tidak aktif. Granat mortir itu berjenis M-50 buatan PT Pindad tahun 1985. "Itu barang militer lama dan sudah tidak digunakan di jajaran TNI," katanya, Rabu malam, 6 Januari 2016.
Agus menerangkan, pihaknya sudah memeriksa granat mortir itu di Peralatan Kodam. Hasilnya, granat mortir tersebut sudah tidak lagi memiliki bahan peledak. Agus mengatakan granat itu sudah tak aktif. "Mortir itu sudah ditembakkan. Tinggal tersisa body dan bagian atas. Adapun isi atau bahan peledaknya sudah kosong," ucap bekas petinggi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme itu.
Agus mengatakan pelemparan granat mortir itu ke arah Kompleks Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan akan diusut TNI bersama kepolisian. "Kami sudah koordinasi," tuturnya. Dugaan awal, pelaku pelemparan granat mortir itu hanyalah ulah orang iseng yang ingin mengacaukan situasi keamanan. Ia meminta semua pihak tetap waspada.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Ajun Komisaris Besar Noviana Tursanurrohmad menyatakan pihaknya akan berusaha optimal mengungkap teror granat mortir di dekat Kompleks Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan. Kepolisian langsung menggelar olah tempat kejadian perkara alias TKP dan memeriksa saksi mata yang menemukan granat mortir tersebut.
Noviana menuturkan polisi terus menyelidiki guna mengungkap teror mortir itu. Mortir berjenis M-50 itu diduga dilemparkan oleh orang tidak dikenal dari sebuah mobil yang melintas, sekitar pukul 01.00 Wita. Barang militer buatan PT Pindad tersebut ditemukan Mimin Sumanto, 36 tahun, warga Jalan Gunung Lompo Battang. Mimin lantas melaporkan hal itu ke Detasemen Polisi Militer Kodam VII/Wirabuana yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Mimin mulanya tidak mengetahui benda yang ditemukannya itu adalah mortir lantaran terbungkus. Adapun mortir itu disebutnya dilemparkan oleh orang tidak dikenal dari sebuah mobil minibus. Aksi pelemparan granat mortir itu belakangan diketahui aparat Satuan Polisi Pamong Praja yang bertugas di kompleks rumah orang nomor satu di Sulawesi Selatan tersebut.
TRI YARI KURNIAWAN