TEMPO.CO, Lumajang - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar, mengatakan masyarakat desa siap menghadapi MEA. "Memang kami harus mensosialisasikan bahwa produk luar masuk ke negeri ini, tapi saya yakin produk kita mampu bersaing dengan produk luar," katanya di Lumajang, Minggu kemarin, 3 Januari 2016.
Yang penting, kata Marwan, semangat masyarakat desa dalam rangka menyongsong MEA itu terjaga dengan baik. "Tidak boleh minder dan tetap punya confidence, ini penting. Sekaligus secara perlahan meningkatkan daya saing masyarakat desa," ujarnya.
Adapun Ketua DPRD Jawa Timur Abdul Halim Iskandar juga mengklaim bahwa masyarakat Jawa Timur sudah siap menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). Halim melihat kesiapan Jawa Timur dalam menghadapi MEA ini pada sisi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). "UMKM kita sudah sangat siap untuk menghadapi MEA, sejak awal sudah diantisipasi," tuturnya.
Pemerintah Jawa Timur, kata dia, telah melakukan penguatan permodalan terhadap UMKM. "APBD 2016 ini sangat pro bagi penguatan UMKM terkait dalam menghadapi dan memasuki MEA," ucapnya. Halim juga mengatakan UMKM di Jawa Timur sudah banyak yang memenuhi syarat standar internasional. "Ini juga menyangkut mentalitas warga Jawa Timur terkait dengan kecintaan produk dalam negeri. Ini penting."
Meski begitu, Halim mengaku khawatir dengan kemungkinan membanjirnya tenaga kerja asing ke Indonesia. Dia mengatakan hal ini menjadi catatan khusus. "Soal tenaga asing, itu juga menjadi catatan kami, sudah banyak ditemukan tenaga asing ilegal yang masuk ke Indonesia. Ini cukup serius," katanya.
DAVID PRIYASIDHARTA