TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meresmikan trotoar cantik dengan material batu granit di ruas wisata belanja jalan R.E Martadinata (Jalan Riau), Kota Bandung. Trotoar luas ini didominasi warna abu-abu dengan variasi batu berpola untuk memudahkan penyandang disabilitas.
"Yang namanya ruang hijau seperti taman dan pedestrian harus menjadi kebutuhan. Itu mah standar di luar negeri. Zaman saya, trotoar harus naik kelas," kata Ridwan Kamil di sela peresmian, Senin, 28 Desember 2015.
Trotoar tersebut juga dilengkapi lima unsur yang menambah kecantikan, seperti lampu-lampu bergaya klasik, bangku kayu klasik, bola-bola batu sebagai pengaman jalan, tempat sampah besi yang ditutupi kayu, dan pot bunga.
Menurut Ridwan Kamil, trotoar granit cantik ini seharusnya selesai pada 2014. Namun proyek tersebut terbengkalai lantaran pemerintah Kota Bandung memutus kontrak kontraktor lama, PT Silva Andia Utama, yang kedapatan memasang trotoar granit tidak sesuai dengan aspek yang dijanjikan. "Proyek ini seharusnya diresmikan tahun lalu. Tapi karena kontraktor tidak menyelesaikan pekerjaan, terjadi perpanjangan. Ini tidak boleh terjadi lagi," katanya.
Pada awal 2015, Pemkot Bandung melelang ulang dengan anggaran sebesar Rp 15 miliar. Pekerjaan trotoar dan gorong-gorong yang belum selesai di Jalan Riau kemudian dilanjutkan PT Latanindo sebagai pemenang lelang.
Ridwan Kamil berharap, pengunjung wisata belanja Jalan Riau bisa berlama-lama menikmati fasilitas trotoar cantik tersebut. Selain itu, para pengusaha factory outlet atau restoran juga diimbau menjaga keindahan dan kenyamanan trotoar baru ini.
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menjamin, jika para pengunjung merasa nyaman berada di Jalan Riau, mereka tidak akan segan-segan mengeluarkan duit untuk berbelanja. "Jalan Riau ini favorit dalam urusan belanja wisatawan. Saya ingin melahirkan budaya berjalan kaki dan saya berharap Jalan Riau bisa jadi surga pejalan kaki," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Iskandar Zulkarnain mengatakan ada beberapa ornamen dan fasilitas penunjang yang masih kurang, di antaranya bola batu dari 240 yang sudah terpasang masih dibutuhkan 200 buah lagi. Kemudian, bangku kayu klasik dari kebutuhan 350 buah masih kurang sekitar 110 buah. "Pot bunga baru disediakan 240 buah masih kurang 100 buah agar hijau dan asri," ujarnya.
PUTRA PRIMA PERDANA