TEMPO.CO, Makassar - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat menyiagakan sedikitnya 1.600 personel untuk mengawal perayaan Natal dan tahun baru.
Pengerahan ribuan personel itu berfokus pada tiga kota besar, yakni Makassar, Gowa, dan Maros. Kepolisian juga menetapkan status siaga satu pengamanan Natal dan tahun baru.
"Persiapan pengamanan terus dipermantap," ucap juru bicara Polda Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, Selasa, 15 Desember 2015.
Barung mengatakan kepolisian menyiapkan Operasi Lilin 2015 untuk pengamanan Natal dan tahun baru. Operasi khusus itu diagendakan berlangsung mulai 21 Desember hingga 3 Januari 2016. Namun kepastiannya masih akan dirapatkan lagi.
"Informasi awalnya dari H-10 sampai H+3 tahun baru," ujar Barung. Selama Operasi Lilin, kepolisian akan menjaga sejumlah titik rawan, mulai gereja, tempat keramaian, hingga tempat wisata.
Sejauh ini, Barung menuturkan kepolisian telah mendata 154 gereja yang akan dijaga dalam pengamanan Natal. Pengamanan tempat ibadah itu tidak hanya melibatkan aparat kepolisian. Kepolisian juga akan menggandeng pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan tokoh agama.
Ihwal status siaga satu selama pengamanan Natal dan tahun baru di Makassar dan sekitarnya, Barung menyebut mengacu pada pelbagai pertimbangan. Di antaranya, perayaan dua momen besar itu akan berpusat di Kota Daeng. Padatnya penduduk tentu membuat potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat besar. Selain itu, rekam jejak gangguan kamtibmas di Makassar memang patut diwaspadai.
Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Ajun Komisaris Besar Abdul Azis menyatakan pihaknya belum menetapkan jumlah personel yang akan disiagakan selama Operasi Lilin 2015.
Sebab, itu baru akan dibahas bersama Polda Sulawesi Selatan dan Barat dalam waktu dekat. "Kami baru sebatas menyusun rencana pengamanan. Kami ancang-ancang kerahkan 1.050 polisi di Makassar," katanya.
Jika rencana pengerahan 1.050 polisi di Kota Daeng disetujui, ucap Azis, total pasukan yang akan dikerahkan bisa mencapai 1.300-1.500 personel. Sebab, pengamanan Natal dan tahun baru melibatkan pemerintah daerah dan TNI.
TRI YARI KURNIAWAN