TEMPO.CO, Nusa Dua - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menjadi pembicara dalam konferensi sawit internasional atau International Palm Oil Conference (IPOC) di Nusa Dua, Bali, hari ini, 26 November 2015. Di hadapan sejumlah pengusaha perkebunan kelapa sawit, Luhut memaparkan bahaya ancaman paham Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) serta narkoba. Luhut bahkan meminta pengusaha sawit membantu pemerintah menangkal ISIS dan narkoba.
"Usaha sawit itu industri yang strategis. Sebab ada 21 juta warga Indonesia yang bergantung hidup pada kebun sawit," kata Luhut di Nusa Dua, Bali, Kamis, 26 November 2015.
BACA JUGA
Rusuh Selama Kongres HMI, Riau Alami Kerugian Rp 200 Juta
Disebut Akan Jadi Tersangka, Ahok: Masalahnya Ada di Lulung
Caranya, Luhut meminta perusahaan-perusahaan tersebut memberikan sosialisasi tentang bahaya ISIS dan narkoba kepada pegawai dan seluruh masyarakat yang berada di sekitar perkebunan. Luhut yakin cara tersebut efektif menangkal semakin banyaknya masyarakat yang terjangkit ISIS dan narkoba.
"Untuk sosialisasi anti-ISIS harus ditegaskan bahwa paham tersebut bukan bagian dari Islam, dan Islam bukan bagian dari ISIS," kata Luhut. "Sebab dalam ajaran Islam tak kenal aksi brutal menyakiti orang lain."
Sebelumnya, kepolisian menyebut ISIS mulai menyebar di lima provinsi. Yaitu Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Jawa Timur, dan Lampung.
Luhut juga meminta perusahaan sawit memberikan sosialisasi bahaya penggunaan narkoba. Menurut pensiunan jenderal bintang empat TNI Angkatan Darat tersebut, jangkauan narkoba lebih dahsyat ketimbang paham ISIS. Sebab ISIS hanya menyasar umat Islam, sedangkan narkoba bisa menyerang siapa saja.
"Tak peduli agama apa, suku apa, umur berapa, latar belakang pendidikan, dan pendapat seperti apa, mereka bisa jadi pengguna narkoba," kata Luhut.
Sebelumnya, acara International Palm Oil Conference dibuka Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla. Dalam sambutannya, JK meminta pengusaha sawit mampu meningkatkan kesejahteraan warga yang bekerja pada sektor tersebut. Jusuf Kalla juga mengimbau pengusaha sawit mendukung pengembangan petani plasma. "Pengusaha sawit juga jangan simpan duit di luar negeri, sebab kalian cari duit dari dalam negeri," kata JK.
INDRA WIJAYA
BERITA MENARIK:
Pelesetkan Sampurasun, Rizieq Dilarang Masuk Jabar
Pelesetkan Sampurasun, Ridwan Kamil Ingin Rizieq Minta Maaf