TEMPO.CO, Pekanbaru - Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Arief Rosyid menyerahkan pelaku pembawa puluhan senjata tajam dan pelaku yang memanah panitia kongres kepada aparat hukum. Arief mengaku belum tahu identitas para pelaku kekerasan dan pembawa senjata tersebut. Dia juga tak bisa memastikan apakah para pelaku adalah kader HMI atau bukan.
"Teman-teman (HMI) baru mencari tahu karena kita baru tahu sore tadi. Penyisiran (oleh polisi--) dilakukan siang," kata Arief kepada Tempo, Senin, 23 November 2015.
Selain itu, Arief juga menegaskan dia dan pengurus besar HMI tak mengetahui ihwal pemanahan atas panitia Kongres dan penyebab kericuhan itu. PB HMI, kata dia, belum mengetahui persoalan yang terjadi.
Arief mengaku kisruh pelemparan panah baru terjadi pada kongres HMI kali ini. Sedangkan untuk insiden peserta membawa senjata tajam, kata Arief, pernah terjadi pada kongres sebelumnya.
Arief berharap kongres HMI ke 29 ini tak ricuh parah seperti kongres sebelumnya. Kongres HMI sebelumnya memang berjalan alot dan diwarnai aksi pembakaran. Karena tak bisa mengambil keputusan, kongres harus dilaksanakan selama satu bulan.
Kongres HMI ke-29 di Pekanbaru sejak awal menimbulkan polemik di tengah masyarakat. Acara yang berlangsung pada 22-26 November 2015 ini mendapat kucuran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Riau (APBD) Riau sebesar Rp 3 miliar.
ALI HIDAYAT