TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepolisian Resor Kota Pekanbaru dibuat kerepotan dengan ulah kader Himpunan Mahasiswa Islam asal Makassar. Sejak tiba di Pekanbaru, mereka membuat kerusuhan di pusat kota. Mereka membakar ban dan merusak fasilitas umum. Bahkan mereka mengamuk dan merusak mobil polisi hanya gara-gara tidak kebagian nasi bungkus.
"Sempat terjadi kesalahpahaman sedikit saat bagi-bagi nasi. Mereka marah dan memukul mobil Dinas Kasatlantas," kata Wakil Kepala Polresta Pekanbaru Ajun Komisaris Besar Sugeng Putut Wicaksono, Ahad, 22 November 2015.
Putut menceritakan, peristiwa itu terjadi saat polisi membagikan nasi bungkus kepada rombongan kader HMI yang tidak mendapat kamar di penginapan Purna MTQ, Jalan Jenderal Sudirman. Saat itu ada sejumlah anggota rombongan yang belum mendapat nasi. Mereka marah lalu memukul mobil polisi. "Mobil penyok," ucapnya.
Putut menyayangkan perilaku mahasiswa tersebut. Menurut dia, kepolisian sudah berbaik hati memberikan makanan untuk para kader yang telantar itu. "Ini inisiatif kami, agar mereka tidak berbuat rusuh," tutur Putut.
Menurut Putut, polisi sudah menanggung makan kurang-lebih 2.000 kader HMI sejak Sabtu malam, 21 November 2015. Saat itu sempat terjadi kerusuhan lantaran massa kecewa dengan panitia yang tidak menyediakan akomodasi dan makanan. Massa kemudian melampiaskan kemarahan dengan merusak fasilitas umum dan membakar ban di badan jalan sehingga terjadi kemacetan panjang di jalan protokol.
Putut mengatakan massa memang terlihat sangat kelelahan dan kelaparan setelah melakukan perjalanan jauh dari Makassar selama lima hari menggunakan kapal laut. Tiba di Pekanbaru, massa tidak mendapat pelayanan yang baik dari panitia. Untuk meredam emosi massa, polisi akhirnya membelikan 2.500 bungkus nasi untuk mahasiswa. "Kami menyayangkan ketidaksiapan panitia dalam menyambut kadernya," ucap Putut.
Persoalannya, tutur dia, tidak ada kesepakatan antara panitia dan kader yang telantar itu. Panitia menganggap mereka adalah rombongan liar yang tidak ada dalam daftar peserta Kongres HMI. "Makanya tidak ada konsumsi dan penginapan," ujarnya.
RIYAN NOFITRA
Baca juga:
Selingkuh Bisnis-Politik Soal Freeport: Begini Nasib Setyo Novanto
Setya Novanto Didesak Mundur: Bila Tak Mau, Ada Ancamannya