TEMPO.CO, Jakarta - Banyak perusahaan farmasi atau perusahaan obat memberikan komisi kepada para dokter agar meresepkan obat produksi perusahaan tersebut. Tak hanya berupa duit, suap itu juga bisa berupa barang ataupun layanan lain, seperti wanita penghibur. (Baca: Cerita Bos YLKI Teperdaya Suap Antibiotik)
Macam-macam barang bisa diberikan kepada para dokter. Sejumlah medical representative, biasa disingkat “medrep”, staf perusahaan obat yang bertugas melobi dan mempromosikan obat kepada para dokter, mengaku pernah memberikan berbagai jenis barang kepada dokter.
Bahdi Murtazar, seorang medrep perusahaan farmasi terkenal di Cimahi, Jawa Barat, mengaku pernah memberikan batu giok seharga Rp 8 juta untuk seorang dokter. “Batu itu kubawa dari Aceh,” kata Bahdi kepada Tempo, pertengahan bulan lalu. (Baca di sini: Diduga Suap Ribuan Dokter, Begini Jawaban Interbat)
Menurut Bahdi, pemberian itu atas seizin perusahaan tempat dia bekerja. Bahdi mengatakan giok itu diberikan untuk menjaga hubungan baik dengan para dokter. Bagaimanapun, kata Bahdi, dokter menentukan jumlah obat yang bisa ditebus pasien.
Bahdi juga mengaku pernah membelikan seorang dokter sepatu futsal. “Tidak mahal, cuma sekitar Rp 400 ribu. Itu pun dia sudah senang,” ujarnya.
Tak hanya barang atau perhiasan, sebagian dokter juga kerap menerima mobil. Widodo, seorang medrep pabrik obat di Jawa Timur, mengaku perusahaannya pernah membelikan mobil untuk tiga dokter di Semarang, Jawa Tengah. “Kijang Innova, Toyota Yaris, dan Honda CR-V. Semua atas izin kantor pusat,” tutur Widodo kepada Tempo, awal Oktober lalu.
TIM INVESTIGASI TEMPO
Baca juga:
Eksklusif, Suap Obat: Dokter Ditawari Pergi Haji hingga PSK
Digertak Yusril Soal Sampah, Begini Reaksi Kubu Ahok