".... Saya ingin menyampaikan dan sekaligus berterima kasih kepada Ibu Dewie tadi beliau mana ya, nah Ibu Dewie tentang Deiyai, saya ingin menyampaikan Pak Sofyan bahwa ada Danau Paniayi itu memungkinkan itu bisa mensupply Timika, Deiyai, Dogiayi, Paniayi, Nabire, apalagi itu, ada 6 kabupaten bisa dimungkinkan untuk di supply kalau itu Danau Paniayi itu dibangun, dan itu memang strategi bahkan Freeport pun bisa dia supply yang paling penting mungkin dulu Pak Nur Mahmuji pernah saya sampaikan bahwa harus kerjasama dengan PU, PU membuat masalah salurannya apa namanya PLN yang masalah hidronya begitu pembangkitnya, turbinnya dan itu PU mau dari sumber daya air mau dia tinggal bicara masalah Menteri PU dan Dirjennya jadi ini peluang harus kita manfaatkan dan kita dukung melalui anggaran.
Yang kedua, Pak mungkin Dirjennya Pak ya, bahwa Deiyai itu sebenarnya banyak sungai kecil-kecil kalau tadi dikatakan dengan diesel ya memang susah ke sana karena memerlukan masalah BBM yang notabene itu dari Nabie itu juga masalah jalan itu untuk transportasi daripada tenaga apa namanya bahan bakarnya nah itu banyak di Deiyai itu sungai-sungai yang bisa dimanfaatkan ke hidromikro dan tidak terkecuali Papua itu masih banyak yang namanya sungai-sungai yang bisa dimanfaatkan, nah sebelum juga saya lupa ini mohon maaf ini Pak kembali lagi Pak Sofyan saya kembali ingin mengingatkan Bapak belum menjawab pada waktu itu bahwa PLTA Unur Unggai sudah lama itu perencanaan itu sebesar 20 megawatt itu di Jayapura tenaga air, nah Robert Sitorus itu kepala Kantor Wilayah Bapak menjanjikan operasi tahun 2015 Unur Unggai ini menurut juga kantor wilayah Bapak itu bisa menghemat uang negara 375 miliar per tahun kalau itu yang beroperasi, Bapak ingat di Papua itu tidak pernah untung masalah PLN-nya selalu rugi saya pahami tentang itu karena bahan bakar diesel yang selalu ada di situ, saya juga bertanya kenapa sudah lama yang di Arsel itu belum dimanfaatkan, belum di jadi apa sih namanya tenaga uap itu sampai sekarang juga belum operasi nah hal-hal itu mungkin, itu sebagai masukan juga kepada Bapak supaya uang negara ini tetap kita hemat...."
Hingga Minggu malam, Tempo masih berupaya meminta konfirmasi kepada Jamaluddin ihwal dukungannya terhadap proyek listrik di Deiyai, yang belakangan menyeret Dewie menjadi tersangka suap. Namun, sambungan telepon dan pesan pendek yang dikirmkan ke ponsel Jamaluddin belum berbalas.
FRISKI RIANA | BC
BERITA MENARIK
Kantor Go-Jek Ditembak: Kronologi & Motif Pengemudi Honda
Sebelum Bunuh Diri, Iptu Budi Pertemukan Pacar dengan Istri
Berita Eksklusif:
Eksklusif: Terkuak, 40% dari Harga Obat Buat Menyuap Dokter
Heboh Suap Dokter: Tak Bisa, Resepkan, Nanti Aku Kasih Mobil