TEMPO.CO, Jakarta - Baru sepekan menikah, Panji Prawira diharuskan meninggalkan istrinya di Jakarta. Ia ditugaskan bergabung dengan satuan tugas penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan dari kantornya, Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad). Ditemui di baraknya di Poskodal PT Bumi Andalas Permai, Letnan Satu Kaveleri Panji Prawira mengaku menikmati penugasan itu dengan keikhlasan.
"Baru seminggu ketemu istri, saya langsung dikirim ke sini," kata Panji, Rabu, 28 Oktober 2015. Menurut Panji, istrinya, Herlina, yang berprofesi sebagai dokter di Rumah Sakit Yadika, Bintaro, Jakarta, berusaha memahami konsekuensi sebagai istri prajurit. Alhasil, Panji dan istrinya terpaksa menunda rencana berbulan madu. Panji berdoa agar hujan dapat memadamkan api dan menghapus kabut asap di lokasi kebakaran.
Panji dan Herlina mengikat janji di hadapan penghulu pada 5 Oktober lalu. Sepekan kemudian, mereka harus menjalankan tugasnya masing-masing. Selama sepekan di lokasi penugasan, Panji dan 140 personel Kostrad di area PT Bumi Andalas Hijau telah memadamkan hingga ratusan titik api.
Soekrisno, tim support fire protection dari perusahaan induk, menuturkan pihaknya sangat terbantu dengan kehadiran prajurit TNI dan masyarakat yang peduli kondisi tersebut. Menurut dia, prajurit memiliki kemampuan cukup mumpuni dalam menghalau api agar kebakaran tidak meluas. Jadi ia tetap berharap prajurit dapat dipertahankan hingga api dipastikan berhasil dipadamkan. "Kami juga mengandalkan helikopter dan zat kimia," ujar Soekrisno.
PARLIZA HENDRAWAN