TEMPO.CO, Bandung -Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Jawa Barat Air Eddy S Nasution mengatakan, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Indramayu mendapat giliran dua kali dalam sepekan untuk mendapat pasokan air baku dari Sungai Cimanuk yang alirannya seret akibat mengisi Waduk Jatigede di Sumedang. “Jadi hanya dua hari, Senin dan Kamis, kira-kira debitnya 3,1 meter kubik per detik masing-masing selama 12 jam,” kata dia di Bandung, Senin, 26 Oktober 2015.
Eddy mengatakan, saat ini aliran Sungai Cimanuk masih distop untuk mengisi Waduk Jatigede di Sumedang. Bendung rentang yang memasok air untuk kebutuhan irigasi dan air baku di Indramayu kini hanya mengandalkan asupan air dari tiga anak sungainya. “Indramayu teriak nggak punya suplay air bersih,” kata dia. Pasokan air baku untuk penduduk Indramayu akhirnya begiliran dengan asupan air untuk irigasi lahan pertaniannya.
Menurut Eddy, asupan ari Sungai Cimanuk baru kembali normal setelah ketinggian Waduk Jatigede mencapai 221 meter. Saat ini misalnya, pengisian waduk baru mencapai ketinggian sekitar 200 meteran. “Setelah ketinggian 221 meter, air baru bisa dirilis,” kata dia.
Eddy berharap, pengisian air di Waduk Jatigede bisa tuntas sebelum November 2015 nanti. “Jadi Indramayu sudah mulai bisa menanam lagi. Musim tanam diharapkan November, saya ngejar itu,” kata dia.
Menurut Eddy, penyelesaian masalah sosial akbiat penggenangan Waduk Jatigede di Sumedang saat ini belum tuntas. Pemerintah provinsi tengah memproses pencairan APBD Perubahan untuk membiayai percepatan penyelesaian masalah sosial penggenangan Waduk Jatigede, diantaranya pembangunan fasilitas sosial dan kesehatan warga terdampak. “Kemarin sudan ditandatangani DPA (Daftar Pengisian Anggaran) Perubahan, salah satunya anggaran bantuan untuk Kabupaten Sumedang untuk eksekusi diantarnaya pembangunan sekolah, tempat ibadah, sarana kesehatan,” kata dia.
Sebelumnya, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Tri Sasongko Widiyanto mengatakan, selama penutupan Sungai Cimanuk untuk mengisi Waduk Jatigede masih ada pasokan air ke sungai tersebut dari anak sungainya. “Di hilir Jatigede ada tiga anak sungai,” kata dia saat dihubungi Tempo, Seloasa, 1 September 2015.
Tri mengatakan, Waduk Jatigede memiliki outlet atau saluran irigasi pada level 221 meter. Saat air mencapai ketinggian tersebut, air Sungai Cimauk yang ditampung dalam waduk sudah bisa di alirkan lagi ke badan sungai kembali. “Seknario kita membutuhkan waktu sekitar 48 hari, air sudah bisa mengalir melalui outlet,” kata dia.
Menurut Tri, selama penutupan sungai Cimanuk untuk mengisi waduk terjadi penurunan debit. Catatan BBWS Cimanuk-Cisanggarung, sejak aliran Sungai Cimanuk ditutup untuk mengisi Waduk Jatigede terjadi penurunan debit di bendung rentang di hilir Cimanuk yang memasok air irigasi hingga 2,31 meter kubik.
Selang sebulan kemudian, Indramayu terancam krisis air. Selama ini air baku untuk PDAM Kabupaten Indramayu mengandalkan sepenuhnya pasokan air dari Sungai Cimanuk. Air sungai itu kemudian masuk ke instalasi pengolahan air milik PDAM Indramayu untuk diolah menjadi air yang layak untuk dikonsumsi dan kemudian disalurkan ke pelanggan-pelanggan PDAM Indramayu.
AHMAD FIKRI