TEMPO.CO, SOLO -Sani Wirorejo nenek Joko Widodo memberikan pesan khusus bagi hidup cucunya yang kini menjadi Presiden Republik Indonesia. Ibu kandung dari Ibu Sujiatmi Noto Miharjo.-- ibu Joko Widodo, Jumat 23 Oktober 2015 menutup hidupnya di usia yang sepuh, 102 tahun.
Joko Widodo mengaku dekat dengan almahumah neneknya, Eyang Sani. Sang nenek selalu mengingatkan cucunya itu, tetap rendah hati dan menjalankan kehidupan yang benar dan sederhana.
"Nenek saya ini, pesan yang diingat sampai sekarang, lakune sing bener le (agar tetap menjalankan kehidupan yang benar) dan kesederhanaan," kata Jokowi di rumah duka Jalan Ahmad Yani 297 A Gondang Manahan Solo Jawa Tengah, Sabtu 24 Oktober 2015.
Selain itu, kesan yang Jokowi ingat tentang neneknya tersebut saat dirinya masih kecil adalah sering mengajak ke desa setiap hari libur atau minggu.
"Saya pasti diajak nenek ke desa setiap hari Minggu," kata Jokowi yang masih mengingat kenangan tersebut sampai sekarang.
BACA:
Nenek Presiden Jokowi Sakit Bertahun-tahun
Karangan Bunga di Rumah Duka Nenek Presiden Jokowi
Presiden Jokowi Tak Hadiri Pemakaman Neneknya
Presiden Jokowi tiba di Solo pada pagi hari untuk mengantar neneknya. Ia kembali ke Jakarta setelah menshalatkan jenazah neneknya karena akan bertolak ke luar negeri."Saya harus kembali ke Jakarta dan Sabtu sore berangkat ke Amerika Serikat," katanya.
Mantan Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo yang pernah mendampingi Jokowi saat memimpin Kota Solo, mengaku pernah bertemu nenek Jokowi, Sani Wirorejo, ketika hendak mencalonkan diri sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta bersama Jokowi.
"Pesan yang diingat dari almarhumah, kepada Pak Jokowi dan saya agar tetap rukun, tetap hidup sedeharna, dan mengutamakan kejujuran serta tulus ikhlas dalam melayani masyarakat," kata Rudyatmo.
Menurut Rudyatmo, Sani Wirorejo pernah memberikan arahan jika ingin hidup sejahtera dan tentram agar selalu bersyukur dengan apa yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa.
Sani wafat meninggalkan tiga anak, 12 cucu, termasuk salah satunya Presiden Jokowi, dan 24 buyut.
AHMAD RAFIQ | ANTARA