TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri menggelar acara Malam Penganugerahan Hassan Wirajuda Perlindungan WNI Award hari ini, Selasa, 20 Oktober 2015 di Balai Kartini, Jakarta. Dalam sambutannya, Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi mengucapkan terima kasih kepada Hassan Wirajuda, yang telah mengizinkan namanya digunakan sebagai penghargaan kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam perlindungan warga negara Indonesia di luar negeri.
Hassan dianggap sebagai inisiator dan pelopor dari pengarusutamaan upaya perlindungan WNI dan BHI di luar negeri oleh Kementerian Luar Negeri, khususnya, dan pemerintah Indonesia, umumnya.
"Pemberian penghargaan ini merupakan upaya tulus kami untuk membangun tradisi baru buat mereka yang memberi kontribusi nyata dalam perlindungan WNI di luar negeri," kata Retno.
Retno berharap penghargaan ini dapat memupuk semangat dan dapat memunculkan role model baru dalam perlindungan terhadap WNI di luar negeri. Selain itu, penghargaan ini untuk kontribusi aktif dan memacu semangat perlindungan dalam masyarakat Indonesia.
Tantangan ke depan, kata Retno, masyarakat akan semakin krusial dan meminta perhatian. "Semoga penghargaan ini dapat meningkatkan public awareness bahwa negara hadir untuk melindungi rakyatnya," ujarnya.
Agar pemberian pelayanan dan perlindungan WNI atau BHI dapat berjalan dengan baik, Retno mengaku perlu adanya kolaborasi dalam menjalankan misi negara ini.
Terdapat tujuh kategori dalam penghargaan tersebut, yakni Tim Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Kepala Perwakilan RI, Staf Perwakilan RI, Masyarakat Madani Indonesia, Jurnalis dan Media, Mitra Kerja Kementerian Luar Negeri, serta Mitra Kerja Perwakilan RI.
Juri dalam Penganugerahan Hassan Wirajuda Award ini di antaranya Hikmahanto Juwana (Dewan Pakar Hukum Kementerian Hukum dan HAM), Muhammad Hawin (akademikus hukum bidang Hak Kekayaan dan Intelektual), Ruhaini Dzuhayatin (komisioner HAM Organisasi Konferensi Islam, Yuniati Chuzaifah (Ketua Komnas Perempuan), Suwardjono (Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen), Salman Al Farisi (Dubes RI untuk Abu Dhabi), Ahmad Rusdi (Kepala Protokoler Negara), Lalu Muhammad Iqbal (pelaksana Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri), serta Teguh Hendra Cahyono (Direktur Mediasi dan Advokasi BNP2TKI).
LARISSA HUDA