TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei mengatakan muncul titik api di Kalimantan Timur. Menurut data termutakhir, sebanyak 333 titik panas di Kalimantan Timur terpantau melalui citra satelit. "Dalam dua hari ini ada penambahan di Kaltim, sebagian besar terjadi di kebun masyarakat," ujar Willem di kantornya, Selasa, 6 Oktober 2015.
Willem mengatakan akan menambahkan pasukan TNI di Kalimantan Timur. Penambahan pasukan, kata Willem, dimaksudkan untuk memperkuat upaya pemadaman, cegah kebakaran baru, dan sosialisasi pada masyarakat. "Kami akan geser kekuatan untuk water bombing, tambah heli," ujar dia.
Selain di Kalimantan Timur, titik api masih banyak terpantau di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, dan Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Menurut Willem, hal ini terjadi lantaran struktur gambut di daerah tersebut merupakan gambut yang dalam sehingga pemadaman susah dilakukan. Selain itu, masih ada masyarakat yang kembali melakukan pembakaran. "Kalau kemampuan kami lebih besar, lebih cepat. Kalau air tidak cukup, malah akan timbulkan asap," ujarnya.
Untuk itu, BNPB, kata Willem, akan menggeser kekuatan ketiga titik tersebut.
Total titik api hingga hari ini di Sumatera sebanyak 502 titik, terdiri dari 466 titik di Sumatera Selatan, 17 titik di Jambi, 8 titik di Lampung, 6 titik di Sumatera Barat, 3 titik di Bangka Belitung, dan 2 titik di Riau.
Sedangkan di Kalimantan terpantau 712 titik. Dengan 333 titik di Kalimantan Timur, 262 di Kalimantan Tengah, 104 di Kalimantan Selatan, 7 di Kalimantan Utara, dan 6 titik di Kalimantan Barat.
TIKA PRIMANDARI