TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup Raffles Brostestes Panjaitan mengaku optimistis strategi pembangunan kanal efektif untuk mencegah kebakaran hutan di Kalimantan Tengah. “Kalau tidak optimis, kenapa itu dibangun?” katanya saat dihubungi Tempo, Senin, 28 September 2015.
Raffles mengatakan kanal itu nantinya akan efektif untuk membasahi lahan gambut agar peluang terjadinya kebakaran di masa mendatang bisa dikurangi. “Tujuannya kanal ini memang untuk membasahi lahan yang kering, biar tidak mudah terbakar,” ujar Raffles.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memerintahkan semua lembaga terkait untuk segera membangun kanal di hutan gambut demi mengatasi dampak kabut asap yang semakin parah akibat kebakaran hutan di Kalimantan Tengah. Perintah itu ia keluarkan saat mendatangi wilayah kebakaran hutan di desa Tumbang Nusa, Kalimantan Tengah bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya serta Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Panjaitan.
Presiden Joko Widodo mengatakan kunci mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Kalteng ada di kanal. “Kanalisasi yang memang harus dikejar,” katanya.
Presiden mengaku telah memberikan perintah ke BNPB, ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar dibuat kanal secepat-cepatnya.
Menindaklanjuti perintah Presiden, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, BNPB langsung memimpin rapat koordinasi yang dihadiri Panglima TNI, Pangdam Mulawarman, Pangdam Tanjungpura, Kementerian LHK, Bupati Pulang Pisau, Sekda Kalsel, SKPD dan lainnya di Banjarmasin pada 24 September 2015 pukul 21.30 WITA. Hasil rapat tersebut adalah mendorong pembangunan sekat kanal di daerah Jabiren Raya dan Sebangau Kuala pada Jumat 25 September 2015. Untuk itu, TNI menyiapkan 1 batalyon Zeni dan excavator untuk pembangunan sekat kanal. Alat berat akan ditambah dari Kementerian PU Pera dan swasta.
MAYA AYU PUSPITASARI