Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

TRAGEDI MINA: 6 Jemaah Haji Kalbar Dilaporkan Keluarga Tewas  

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Seorang warga Muslim menangis setelah mengetahui kerabatnya menjadi korban dalam tragedi terowongan Mina, di Ahmedabad, India, 25 September 2015. Sebanyak 717 jemaah haji dari seluruh dunia tewas terdesak dalam kerumunan rombongan saat akan melontar jumroh. REUTERS/Amit Dave
Seorang warga Muslim menangis setelah mengetahui kerabatnya menjadi korban dalam tragedi terowongan Mina, di Ahmedabad, India, 25 September 2015. Sebanyak 717 jemaah haji dari seluruh dunia tewas terdesak dalam kerumunan rombongan saat akan melontar jumroh. REUTERS/Amit Dave
Iklan

TEMPO.CO, Pontianak - Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak mendapat laporan tak resmi bahwa jumlah korban peristiwa Mina asal Kota Pontianak, Kalimantan Barat, berjumlah enam orang. Tiga orang lainnya dilaporkan luka-luka.

“Informasi pihak keluarga kepada saya, sudah ada enam jemaah asal Pontianak yang diduga meninggal. Tapi itu bukan data resmi, hanya informasi dari pihak keluarga,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak Andi Jafar Harun.

Laporan keluarga, menurut Andi Jafar, menyebutkan korban meninggal atas nama Halijah Abu Hanifah Daeman, Busyaiyah binti Syahrel, Abdul Wahab Idris Jafar (suami Busyaiyah), Arbai Abdullah, Kasian Marhaji, dan Reni Arfian.

Hingga saat ini, data resmi dari Kementerian Agama, jemaah haji asal Indonesia yang meninggal sebanyak tiga orang. Salah satunya jemaah asal Kota Pontianak atas nama Busyaiyah binti Syahrel, jemaah dari rombongan 9 kloter 14 Batam.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kalimantan Barat Syahrul Yadi menambahkan, berdasarkan rilis Kepala Daerah Kerja Mekah yang diterimanya, terdapat korban luka-luka dari kloter 14 asal Kota Pontianak. “Mereka adalah Zulaiha Alam yang dirawat di RSAS Jizrul Mina, Arninda Idris dirawat di RSAS King Abdullah, dan Fadillah Nurdin yang dirawat di Klinik 107 Mekah,” ujar Syahrul.

Namun, hingga kini, belum ada konfirmasi mengenai 14 jemaah lainnya yang hilang kontak. “Kami masih terus melakukan kontak dengan Kepala Daerah Kerja Mekah,” tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun jemaah bernama Arninda Idris Umar, 26 tahun, yang berada di King Abdullah Medical City, Mekah, masih mendapat perawatan untuk pemulihan cedera leher dan kepala yang dialaminya. Dia juga menanti kabar dari abangnya, Adryansyah Idris Umar, 28 tahun, ketua regu 33 dari rombongan IX kloter XIV, yang belum ada kabar sejak peristiwa Mina terjadi. “Saya hanya bisa berzikir dan berdoa, semoga segera ada kabar dari abang saya,” ucapnya.

Jumat malam, di kediaman Halijah Abu Hanifah Daeman sudah dilakukan pembacaan doa keselamatan. Pihak keluarga masih berharap ada kabar baik mengenai Halijah. “Selama belum ada keterangan resmi, kita berharap yang terbaik bagi keselamatan kakak saya,” ujar Rukiah, adik Halijah.

Halijah berhaji bersama suami, Junaidi Matsum, dan seorang anaknya. Anak sulungnya juga berangkat ke Mekah sebagai tenaga medis dari Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Berita duka mengenai Halijah disampaikan langsung oleh Junaidi Matsum. Namun, hingga keesokan harinya, informasi resmi dari Kementerian Agama belum juga didapat.

ASEANTY PAHLEVI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mengingat Tragedi Mina 32 Tahun Lalu yang Menewaskan 1.426 Jemaah Haji

9 Juli 2022

Petugas membawa jemaah haji yang menjadi korban saat menuju tempat pelemparan jumrah di Mina, 24 September 2015. Total korban yang tewas akibat tragedi ini mencapat 719 orang dan ratusan lainnya luka-luka.
Mengingat Tragedi Mina 32 Tahun Lalu yang Menewaskan 1.426 Jemaah Haji

Tragedi Mina tahun 1990 yang menewaskan 1.426 jemaah merupakan salah satu insiden ibadah haji yang paling tragis.


15 Tragedi Maut di Tengah Kerumunan

1 Mei 2021

15 Tragedi Maut di Tengah Kerumunan

Mulai dari tragedi Mina di Arab Saudi hingga festival Lag B'omer di Israel. Banyak orang tewas akibat berdesak-desakan atau saling dorong karena panik


Satu Korban Tragedi Mina Dipulangkan dengan Pesawat Khusus

2 Mei 2016

Petugas membawa jemaah haji yang tewas akibat terinjak-injak saat menuju tempat pelemparan jumrah di Mina, 24 September 2015. Total korban yang tewas akibat tragedi ini mencapat 719 orang dan ratusan lainnya luka-luka. REUTERS/Stringer
Satu Korban Tragedi Mina Dipulangkan dengan Pesawat Khusus

Nila menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang telah merawat Culan dan membantu kepulangannya.


Investigasi Insiden Mina, Pemerintah Arab Janji Terbuka

20 Oktober 2015

Sejumlah pertugas menolong jemaah Haji yang terluka akibat terinjak-injak di Mina. Setidaknya 220 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka saat pelaksanaan ibadah Haji. AP
Investigasi Insiden Mina, Pemerintah Arab Janji Terbuka

Pemerintah Arab Saudi belum bisa memastikan kapan investigasi tragedi Mina selesai.


TRAGEDI MINA: Mengerikan, Korban Tewas Menjadi 2.110

20 Oktober 2015

Seorang warga Muslim menangis setelah mengetahui kerabatnya menjadi korban dalam tragedi terowongan Mina, di Ahmedabad, India, 25 September 2015. Sebanyak 717 jemaah haji dari seluruh dunia tewas terdesak dalam kerumunan rombongan saat akan melontar jumroh. REUTERS/Amit Dave
TRAGEDI MINA: Mengerikan, Korban Tewas Menjadi 2.110

Iran menjadi negara paling merasakan dampak dengan jumlah warganya yang tewas mencapai 465 jamaah.


Jasad Jemaah Asal Banjarmasin yang Hilang Telah Ditemukan  

18 Oktober 2015

Jutaan umat Muslim di dunia melakukan Wukuf di padang Arafah sebagai bagian dari ibadah Haji di luar kota suci Mekkah, 23 September 2015. Wukuf dilaksanakan hanya pada satu hari (siang hari) pada tanggal 9 Dzulhijjah dalam penanggalan Hijriyah. REUTERS
Jasad Jemaah Asal Banjarmasin yang Hilang Telah Ditemukan  

PPIH Arab Saudi menemukan jenazah jemaah haji dari Banjarmasin yang dilaporkan hilang setelah dirawat di RS Arafah.


Tragedi Mina, Tim DVI: 2 Jemaah Belum Teridentifikasi

16 Oktober 2015

Susanti merangkul adiknya Esti Nindiati, mereka adalah keluarga jamaah calon Haji dari Kalimantan Barat yang menjadi korban tragedi Mina. TEMPO/Aseanty Pahlevi
Tragedi Mina, Tim DVI: 2 Jemaah Belum Teridentifikasi

Adapun dua jemaah WNI yang belum teridentifikasi adalah jemaah berasal dari kelompok terbang JKS 61.


Pascatragedi Mina: Arab Saudi Tak Mau Berbagi Pengelolaan Haji

14 Oktober 2015

Sejumlah petugas berdiri disamping jemaah haji yang tewas akibat terinjak-injak saat menuju tempat pelemparan jumrah di Mina, 24 September 2015. Total korban yang tewas akibat tragedi ini mencapat 719 orang dan ratusan lainnya luka-luka. REUTERS/Stringer
Pascatragedi Mina: Arab Saudi Tak Mau Berbagi Pengelolaan Haji

Iran mendesak adanya satu badan independen untuk mengawasi pengelolaan ibadah haji setiap tahun.


Tragedi Mina, Politikus PKB: Orang Masih Hidup Ditumpuk Mayat  

13 Oktober 2015

Sejumlah petugas berdiri disamping jemaah haji yang tewas akibat terinjak-injak saat menuju tempat pelemparan jumrah di Mina, 24 September 2015. Total korban yang tewas akibat tragedi ini mencapat 719 orang dan ratusan lainnya luka-luka. REUTERS/Stringer
Tragedi Mina, Politikus PKB: Orang Masih Hidup Ditumpuk Mayat  

Anggota DPR Fraksi PKB, Maman Imanulhaq, menuturkan dalam evakuasi korban peristiwa Mina, orang yang masih hidup ditumpuk mayat dan masuk kontainer.


Musibah Mina dan Suksesi Saudi

13 Oktober 2015

Musibah Mina dan Suksesi Saudi

Musim haji tahun ini rasanya pantas diberi label sebagai musim haji paling tragis sepanjang sejarah, lantaran ada dua tragedi: jatuhnya derek raksasa di Masjidil Haram dan petaka di Mina. Dua tragedi itu telah mengoyak kredibilitas Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz, pemilik gelar Pelayan Dua Kota Suci.