Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yogya Gelar Pesta Sains, Bicarakan Perubahan Iklim  

image-gnews
Pengunjung antri di depan sebuah wahana di Taman Pintar Yogyakarta, (Selasa, 23/06).  Tempo/Arif Wibowo
Pengunjung antri di depan sebuah wahana di Taman Pintar Yogyakarta, (Selasa, 23/06). Tempo/Arif Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kota Yogyakarta menjadi salah satu kota terpilih untuk menghelat  Pesta Sains 2015 bertema Perubahan Iklim. Acara berupa pameran yang berlangsung mulai  21 September hingga 4 Oktober 2015 itu dipusatkan di wahana keluarga Taman Pintar Yogyakarta.

Pesta Sains merupakan hasil kerja sama  Kedutaan Besar Perancis dengan seluruh jaringan kerjasama kebudayaan di Indonesia (Institut Francais dan Alliances Francaises). Pameran di Yogyakarta merupakan rangkaian kegiatan serentak yang dilangsungkan sejak Agustus sampai Desember mendatang dengan kota berbeda seperti Surabaya, Bandung dan Jakarta.

Taman Pintar mendapat jatah berupa pameran interaktif  bertajuk Iklim Berubah dan Kita?. Materi pameran disiapkan sebuah lembaga asal Perancis, Espace Mendes France, yang merupakan pusat sains, teknik dan industri yang berbasis di Kota Poitiers berkolaborasi dengan Meteo-France dan Universite de Poitiers.

“Pameran ini semakin melengkapi sejumlah wahana pembelajaran tentang iklim yang selama ini sudah dimiliki Taman Pintar,” ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis Taman Pintar, Yunianto Dwi Sutono, Senin, 21 September 2015.

Dalam pameran itu pengunjung bisa menyaksikan sejumlah video, foto, maket, alat peraga dan panel penjelasan  dalam bahasa Indonesia. Salah satunya video  yang menjelaskan pemetaan dan perkembangan area bumi yang terdampak akibat efek pemanasan global yang mkain parah karena polusi dan kerusakan lingkungan.

Yunianto menuturkan, pameran keliling dunia bertema sama yang sebelumnya dihelat di Chile, Maroko, dan sekitar 40 institusi lainnya di Perancis itu sangat mendukung keberadaan Zona Cuaca, Iklim dan Gempa Bumi yang telah dimiliki Taman Pintar. “Dengan tujuan sama, mengkampanyekan pentingnya keseimbangan dan kelestarian lingkungan untuk mengantisipasi bencana bagi manusia,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Yogyakarta Halik Sandera mengakui sampai sekarang kampanye untuk mengantisipasi dampak buruk perubahan iklim,  cukup sulit mendapatkan respon publik.

“Agar efektif, warga perlu mendapat teladan dari adanya penegakan regulasi soal lingkungan baik yang diterbitkan pemerintah daerah sampai pusat,” ujar Halik. Halik menuturkan, sejak munculnya istilah fenomena efek rumah kaca, negara-negara industri penghasil polusi karbon besar memberikan donasi bagi negara berkembang sebagai kompensasi.

“Namun negara-negara itu tak menghentikan tindakannya dan terus menyumbang polusi dalam skala besar yang merusak bumi, pemerintah pusat dan daerah bisa membentuk regulasinya guna mengendalikan polusi itu agar tak terjadi,” ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

19 jam lalu

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat thermometer pengukur suhu udara di Taman Alat Cuaca BMKG Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023. BMKG memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung hingga akhir Oktober dan awal musim hujan terjadi pada awal November 2023. Tempo/Tony Hartawan
Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG


Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.


Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

3 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.


Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

4 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.


Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

UNDP, WHO dan Kemenkes kolaborasi proyek yang didanai oleh Green Climate Fund (GCF) untuk waspadai dampak Perubahan Iklim di bidang Kesehatan/Tempo- Mitra Tarigan
Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.


Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

4 hari lalu

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi (KPH Aksi Yogyakarta) melaporkan Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta Singgih Rahardjo karena dugaan sejumlah pelanggaran jelang masa pemilihan kepala daerah atau pilkada. Tempo/Pribadi Wicaksono
Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

12 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

12 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

15 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

16 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.